Sudah Lengser dari Jabatan PM Malaysia, Mahathir Mohamad Tetap Tak Segan Sindir Keras Suku Melayu: Mereka Akan Tetap Miskin Jika Tak Mau Kerja Keras!

Sabtu, 20 Juni 2020 | 18:25
Reuters via The Straits Times

Mahathir Mohamad.

Gridhot.ID- NamaMahathir Mohamad begitu besar di Malaysia.

Diketahui pria berusia 94 tahun itu merupakanPerdana Menteri Malaysia ke-4 dan ke-7 setelah pemilihan umum 2018.

Walau sudah tak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia, namun namanya masih patut diperhitungkan sebagai politikus Malaysia.

Baca Juga: Berdiri Tepat di bawah Moncong Meriam, Pasukan Garuda Berhasil Paksa Tank Merkava Israel Putar Balik di Perbatasan Lebanon, Begini Kata TNI

BahkanMahathir Mohamad tak segan-seganmengeluarkan pernyataan kontroversial.

Salah satu pernyataan kontroversial yang pernah diucapkanMahathir Mohamad adalah terkait etos kerja suku Melayu.

Kejadian itu terjadi pada September tahun 2019 di mana Mahathirmenulis di blog pribadinya dan meminta suku Melayu bekerja lebih keras untuk mencapai kesuksesan dan berhenti melayangkan kemarahan.

Baca Juga: Sering Disebut Gagal Move On, Kekeyi Pamer Lagi PDKT, Mantan Rio Ramadhan: Sejauh Ini yang Deketin Aku Ada 5 Orang, Masyaallah

"Suku Melayu perlu menyadari apa yang terjadi kepada mereka," tulis Mahathir seperti dikutipSouth China Morning Post padaSabtu (7/9/2019),

"Sangat disayangkan, sejauh ini mereka belum sadar."

"Suku Melayu masih enggan bekerja dan membiarkan warga asing mengerjakannya, sehingga warga asing membludak mendatangi Malaysia."

"Tujuh juta jumlah mereka bekerja di negara kita."

"Apa yang akan terjadi dengan suku Melayu jika mereka tidak kunjung sadar," kritik Mahathir.

Baca Juga: Banyak PNS yang Pasif Selama Masa Work From Home Gara-gara Corona, Tjahjo Kumolo Sedang Pikirkan Strategi Pengurangan ASN yang Tak Produktif Kerja, Begini Aturan PHK Pegawai Negeri Sipil

"Nasib kita ada di tangan kita sendiri."

"Marah-marah kepada yang lain tidak akan menyelesaikan persoalan."

"Suku Melayu tetap miskin karena tidak mau bekerja keras dan serius berbisnis," kata Mahathir mengakhiri kritikannya.

Baca Juga: Bikin Tanda Tanya, Baru 3 Bulan Usai Resepsi Rahma Azhari Pamer Perut Buncit dengan Berbikini, Sang Kakak Langsung Pasang Badan

Tulisan Mahathir ini muncul menjelang rencana demonstrasi akbar yang digelar kubu oposisi partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS) pada14 September 2019 silam.

Di mana kedua partai yang sering menggaungkan isu ras dan agama ini berencana menggelar aksi pada 14 September mendatang.

Aksi itu disebut akan fokus pada kesulitan yang dihadapi suku Melayui negara mereka sendiri dalam mencari pekerjaan.

Ini bukan kali pertamaMahathir mengkritik sukunya sendiri.

Saat berkuasa dari 1981 hingga 2003,Mahathir rutin mengingatkan suku Melayu agar tidak bermalas-malasan.

Baca Juga: Ogah Diam Saja Hanya Menunggu Perang Pecah, Indonesia Akhirnya Ikut Campur Tangan, Kirim dan Siagakan 3 Kapal Perang ke Laut China Selatan Demi Bentengi Tanah Air

Di periode pertama kekuasaannya, dia melancarkan program afirmasi bumiputera yang mengistimewakan suku Melayu di bidang ekonomi dan pendidikan untuk membantu menutupi ketertinggalan mereka dari suku lain, terutama suku Tionghoa Malaysia.

Ketika menjabat lagi sebagai Perdana Menteri,Suku Melayu memang kerap mempertanyakan Mahathir.

Seperti apakah Mahathir dengan koalisinya akan tetap menjamin dan mempertahankan keistimewaan suku Melayu di berbagai sendi kehidupan.

Baca Juga: Ketahuan Beli Salah Satu Pulau di Sulawesi, Kepala Daerah Berani Bayar Rp 2 Miliar Sampai Polisi Turun Tangan, Ternyata Sosok Ini yang Jadi Pembelinya

Sebab, saat itu pemerintahan Mahathir memang sedang giat meluncurkan kebijakan yang diharapkan bisa meningkatkan dukungan mereka di kalangan suku Melayu.(*)

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Mahathir: Suku Melayu Tetap Miskin karena Tak Mau Bekerja Keras"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com