Gridhot.ID-Aksi pencurian pakaian dalam cewek akhir-akhir ini selalu bikin geger masyarakat. Peristiwa ini terjadi di Nganjuk, Jawa Timur dan belom lagi yang viral di media sosial Facebook.
Peristiwa ini diketahui bermula dari sebuah unggahan yang nampilin pria asal Kediri kedapatan nyuri beberapa pakaian dalam cewek di Nganjuk, dan viral di media sosial Facebook, Minggu (14/6/2020).
Berdasarkan unggahan tersebut, lokasi kejadian terjadi di Warujayeng, Tanjunganom Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Pelaku pencurian berhasil ditangkap sama warga dan sejumlah barang bukti pakaian dalam cewek yang berhasil dicuri sama si pelaku.
Seperti diberitakan Kompas.com (18/6/2020) Kapolsek Warujayeng Kompol Edy Hariyadi menjelaskan kalo modus pelaku pencurian pakaian dalam cewek adalah, untuk memuaskan dan jadiin pelampiasan fantasi seksual pelaku.
Kasus serupa, aksi pencurian pakaian dalam nggak cuman terjadi sekali aja, sebelumnya pada awal tahun 2020 sempat terjadi kasus serupa di Tangerang Selatan.
Seperti diberitakan Kompas.com (8/1/2020), aksi pencurian pakaian dalam cewek yang terjadi di wilayah Babakan Pocis, Setu, Tangerang Selatan, Selasa (7/1/2020), viral di media sosial.
Akun instagram @seputartangsel mengunggah foto cowok yang terang-terangan nunjukin sehelai pakaian dalam cewek.
Salah satu warga yang jadi saksi, Didi mengatakan, kalo cowok tersebut diketahui berinisial WR (27). Dia ditangkap warga setempat setelah kepergok ngambil celana dalam cewek.
Kemudian, di bulan Februari 2020, kasus yang sama juga kembali terjadi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
TribunSolo.com (23/2/2020) melaporkan, warga setempat berhasil jebak pelaku pencuri pakaian dalam yang aksinya bikin resah warga.
Bikin nggak nyangka kalo pelaku yang ini usianya masih muda banget, 17 tahun yang ternyata mengidap gangguan jiwa.
Baca Juga: Selama Ini Banyak Dianggap Sebagai Mitos Belaka, Peneliti LIPI Bongkar Fakta Soal Keterkaitan Kisah Cinta Nyi Roro Kidul dengan Jejak Tsunami Purba, Keduanya Punya Waktu yang SingkronPelampiasan fantasi seksual
Dari beberapa kasus tersebut, terdapat satu pola yang sama, yaitu semua pelaku adalah cowok dan punya tujuan yang juga sama, yaitu melampiaskan fantasi seksual mereka melalui pakaian dalam wanita yang dicuri.
Menurut Laelatus Syifa dosen Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengatakan kalo perilaku tersebut dikenal dengan istilah parafilia.
Parafilia adalah dorongan yang kuat dan berulang disertai fantasi yang melibatkan pakaian lawan jenis untuk mendapatkan rangsangan seksual.
"Pada gangguan ini dorongan seksual disebabkan oleh stimulus yang tidak biasa, yaitu objek bukan manusia yang dalam kasus ini adalah pakaian dalam wanita," kata Laelatus.
Meski demikian, dia menyebut kalo untuk menentukan apakah seseorang menderita parafilia atau nggak, perlu diagnosis dan pemeriksaan.
Seperti di antaranya adalah pelaku terlibat dengan fantasi dan dorongan seksual berulang dan kuat yang bertahan selama enam bulan.
Penyebab parafilia bisa jadi karena sejumlah aktivitas atau objek secara nggak sengaja dihubungkan dengan rangsangan seksual, lalu objek tersebut memfasilitasi individu untuk menimbulkan rangsangan seksual, dan bertahan menjadi gangguan.
"Bisa juga pengalaman trauma masa kecil yang menyebabkan seseorang mengembangkan gangguan ini," kata Laelatus lagi.
Mayoritas diderita cowok
Berdasarkan referensi yang ada, Laelatus menyebut kalo kasus parafilia emang sangat jarang terjadi pada wanita, meskipun nggak ada penjelasan detail mengenai penyebabnya.
"Kalau disebut lebih khusus lagi, gangguan parafilia yang berkaitan dengan objek benda mati disebut dengan fetishisme. Gangguan ini digambarkan ketika seseorang lebih memilih objek bendanya untuk terangsang seksual daripada orang yg memilikinya, bahkan tidak dapat terangsang tanpa objek tersebut," kata Laelatus.
Fetishisme adalah dorongan seks yang kuat dan berulang yang melibatkan objek benda mati, seperti pakaian dalam, stoking, sepatu dan sejenisnya.
Satu lagi kelainan yang mirip namanya transvestik fetishisme, yakni ketika seseorang pake pakaian lawan jenis untuk mendapatkan rangsangan seksual dengan memakainya.
"Keduanya adalah melibatkan fantasi seks dan dibarengi dengan masturbasi, dan keduanya termasuk dalam golongan gangguan parafilia," kata Laelatus.
Ia juga menambahkan kalo gangguan atau penyimpangan seksual ini masih bisa disembuhkan, yakni dengan cara terapi, dan disertai kesiapan serta kemauan individu yang menderita untuk sembuh dari kelainannya. (*)Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Muncul Sejumlah Kasus Pencurian Pakaian Dalam, Ini Penjelasan Psikolog"