Gridhot.ID - Angkutan kota memang menjadi salah satu transportasi pilihan masyarakat.
Meski demikian, rupanya tak jarang terjadi tindak kejahatan di dalam angkutan kota.
Seperti yang menimpa bidan dan perawat di Kota Depok, Jawa Barat, baru-baru ini.
Baca Juga: Kena Karmanya, Sok-sokan Umbar Gaya Hidup Mewah di Medsos, Harta Selebgram Ini Ludes Dirampok
Susilawati Ramadhanty dan Riasudi Putri, menjadi korban perampokan dalam angkutan kota (angkot) ketika hendak pulang usai bekerja di sebuah Rumah Sakit swasta di Kota Depok, Jawa Barat.
Susilawati adalah bidan di Rumah Sakit tersebut, sementara Riasudi berprofesi sebagai perawat.
Diwartakan sebelumnya, keduanya dirampok oleh dua penumpang pria di dalam angkot trayek 41 jurusan Kampung Rambutan - Citereup.
Bahkan, keduanya diminta tengkurap di dalam angkot tersebut selama kurang lebih empat jam.
"Kami tengkurap di bawah ditutup pakai kain, jadi kita gatau dibawa kemana kita juga pake masker kan," jelas Susiliawati atau Usy sapaan akrabnya usai membuat laporan di Mapolsek Cimanggis, Senin (22/6/2020).
Selama perjalanan, Usy berujar dirinya terus mendapat penyiksaan dari dua penumpang pria tersebut.
"Setiap gerak kita dipukul, kaya disikut gitu. Sama kalau kaki kita gerak langsung ditendang," bebernya.
Usy berujar, selama dalam perjalanan juga, kaki ke-dua penumpang pria ini berada di atas badannya, alias menginjak.
"Posisi kaki penumpang itu ada di atas badan kami," tuturnya.
Sebelum Usy dan rekannya diturunkan di daerah Mayor Oking, Kabupaten Bogor, dua penumpang ini juga meminta seluruh harta bendanya.
"Yang mereka ambil itu kalau saya handphone, uang Rp 100 ribu, perhiasan gelang dan anting. Teman saya handphone, uang Rp 500 ribu,dan di ATM Rp 2,8 juta," jelasnya.
Terakhir, Usy berujar bahwa kedua penumpang ini sempat berujar padanya bahwa yang mereka incar adalah hartanya.
"Jadi penumpangnya itu ngomong cuma butuh uang, kalau saya dan teman saya gak macam-macam mereka gak akan macam-macam," pungkasnya.
Korban trauma
Dua orang karyawati Rumah Sakit swasta di Kota Depok, Jawa Barat, menjadi korban perampokan dalam angkot ketika hendak pulang ke rumah pada Minggu (21/6/2020) malam.
Dijumpai usai membuat laporan di Mapolsek Cimanggis, Susilawati Ramadhanti bersedia menceritakan musibah yang dialaminya bersama dengan temannya Riasudi Putri.
Usy panggilan akrabnya, berujar bahwa saat itu waktu menunjukan pukul kurang lebih 21.30 WIB, ia dan Putri menunggu mobil angkutan kota (angkot) 41 jurusan Kampung Rambutan - Citereup, bersama untuk pulang ke kediamannya.
"Jadi saya pulang kerja abis dinas sore itu nungguin angkot berdua temen saya, terus ada angkot lewat tapi posisinya angkotnya lampu depannya gak kesorot gitu jadi gelap cuma lampu dalamnya saja yang nyala," ujar Usy pada wartawan, Senin (22/6/2020).
Lanjut Usy, di dalam angkot tersebut sudah ada dua penumpang pria yang duduk berseberangan.
"Pas saya naik sudah ada penumpang dua orang, yang satu depan pintu dan satu lagi duduk di seberangnya," jelasnya.
Tak ada kecurigaan dalam dirinya, hingga akhirnya suasana berubah ketika temannya hendak turun lantaran sudah tiba di tempat tujuan.
"Nah pas jalan teman saya bilang stop karena dia lebih dekat kosannya, pas bilang stop supirnya tetap jalan habis itu kita langsung didorong ke bawah sama dua penumpang disuruh tengkurap," bebernyaa.
Seluruh harta benda milik Usy dan rekannya pun habis dikuras oleh dua penumpang pria ini.
Bahkan, dirinya tak tahu dibawa kemana hingga waktu berlalu sudah sekiranya empat jam ia lewati dalam posisi tengkurap di dalam angkot.
"Yang mereka ambil itu kalau saya handphone, uang Rp 100 ribu, perhiasan gelang dan anting. Teman saya handphone, uang Rp 500 ribu,dan di ATM Rp 2,8 juta," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judulKronologi Bidan dan Perawat Jadi Korban Perampokan, Empat Jam Tengkurap di Dalam Angkot(*)