Bicara dengan Luhut Binsar Pandjaitan, Google Berniat Jadikan Indonesia Sebagai Pusat Data Asia, Begini Tanggapan Sang Menko Maritim

Rabu, 24 Juni 2020 | 19:42
Instagram @luhut.pandjaitan

Luhut Binsar Pandjaitan

GridHot.ID - Kabar terbaru untuk Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan unit bisnis raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Google Cloud meminta Indonesia menjadi pusat data untuk Asia.

Hal ini dia sampaikan dalam agenda webinar virtual Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang diikuti oleh kementerian terkait dan seluruh pemerintah daerah se-Indonesia.

Baca Juga: Sindir Edy Rahmayadi yang Kini Pimpin Sumatera Utara, Luhut Binsar: Gubernurnya Ini Kan Orangnya Paten...

"Tadi pagi saya berbicara dengan Google Cloud yang mereka akan minta Indonesia menjadi hub Google Cloud di Asia ini. Itu saya kira permintaan yang sangat wajar," katanya, Selasa (23/6/2020).

Sebelum membahas Google Cloud, Luhut memaparkan terkait pengaruh pandemi Covid-19 bagi transformasi teknologi.

Berdasarkan hasil survei Fortune 500 CEO, 75 persen konsumen maupun masyarakat luas mulai beralih memanfaatkan teknologi.

Baca Juga: Mulanya Sambut Hangat Tantangan Menko Maritim, Ekonom Ini Justru 'Melempem' Saat Ditawari Syarat Setimpal, Kalah Nih?

Melihat hasil survei tersebut, Luhut melihat peluang bagi pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar segera beralih memasarkan produknya secara daring (online).

"Pengaruh pandemi bagi transformasi teknologi kita lihat 75 persen hasil survei Fortune 500 CEOs menunjukkan orang akan beralih kepada digital."

"Makanya UMKM kita masukkan online itu dalam konteks ini. Karena perubahan dunia ini makin cepat," ucapnya.

Baca Juga: Undangan Sudah Disebar, Luhut Siap Debat dengan Rizal Ramli Soal Utang Negara, 3 Menteri Ikut Turun Tangan

Luhut menyebut, ada dua permasalahan UMKM selama ini termasuk saat pandemi yang dihadapi, yakni pemasaran dan permintaan.

"Masalah utama yang dihadapi oleh UMKM adalah pemasaran 35 persen, kemudian permintaan 34 persen."

"Ini dampaknya. Dengan adanya online akan ada perbaikan," ujarnya.

Baca Juga: Terima Pengaduan Soal Tagihan Listrik yang Makin Mencekik Pelanggan, Luhut Bakal Investigasi PLN: Kalau Ada Kasus Seperti Ini Lapor Saja!

Adapun industri paling terdampak selama pandemi adalah industri makanan dan industri kreatif.

"Apa yang paling kena, industri makanan dan industri kreatif," katanya.

Oleh sebab itu, lanjut mantan Satgas Tempur Koppasus, perlunya peningkatan literasi digital bagi pelaku UMKM agar mampu bersaing, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pada 14 Mei 2020, Presiden Joko Widodo membuka serta meresmikan agenda Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

Jokowi mengatakan, kreativitas masyarakat Indonesia tak terhenti di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kerap Diprotes Anak Muda Soal Kebijakan Investasi China di Indonesia, Luhut Beri Jawaban Menohok untuk Pemuda Tanah Air: Tiongkok Adalah Kekuatan Dunia!

Hal itu terlihat dari berbagai produk di industri kreatif yang tetap bertahan di masa pandemi virus corona.

Dia mencontohkan, berbagai produk industri kreatif yang tetap bertahan seperti usaha batik tulis yang beralih memproduksi masker dengan kain batiknya.

Selain itu, lanjut Jokowi, masih banyak produk dalam negeri yang tetap bertahan di tengah pandemi seperti produk pertanian dan olahan dari alam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Mengaku Ditelepon Google, Minta Indonesia Jadi Pusat Data Asia"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com