Negaranya Terkenal Sangat Maju dan Tentram, Jepang Nyatanya Simpan Dunia Gelap yang Memilukan, Ribuan Bocah Laki-laki Rela Jadi Pemuas Pria Hidung Belang Demi Uang Makan

Rabu, 24 Juni 2020 | 20:25
eva.vn

Bisnis prostitusi di Jepang.

Gridhot.ID - Bisnis prostitusi memang sulit dihilangkan di bumi ini.

Bahkan hampir seluruh negara di dunia, memiliki bisnis prostitusi.

Entah itu ada yang ilegal ada pula yang dilegalkan.

Namun, tahukah Anda di dunia ini ada bisnis prostitusi yang sangat mengerikan di Jepang.

Baca Juga: Dari Orang Nomor 1 di Jambi Hingga Berujung Masuk Bui, Zumi Zola Lagi-lagi Gigit Jari, Mantan Ayu Dewi Kini Digugat Cerai Sang Istri

Melansir dari Eva.vn, kisah tentang kehidupan prostitusi terselubung di Jepang ini berhasil di ungkap dengan sangat rahasia tahun 2017.

Sebuah film dokumenter berjudul Boys For Sale, mengungkap sisi kelam kehidupan pekerja seks di Jepang, khususnya di prefektur ibu kota Tokyo.

Film ini bahkan memenangkan empat penghargaan film di Los Angeles, Afrika Selatan, Meksiko dan Ekuador di tayangkan perdana di Jepang 26 November 2017 sebagai bagian Tokyo Aids Week.

Produsernya adalah Thomas Ash yang tinggal selama 15 tahun di Jepang, hanya untuk membuat film ini.

Baca Juga: 3 Bulan Ditutup karena Imbas Pandemi, Bioskop Indonesia Segera Kembali Beroperasi dengan Protokol New Normal, Simak Aturan-aturannya!

Dia sangat terkejut mengetahui kebenaran, bahwa di dunia prostitusi Jepang ada seks gay di mana pelakunya adalah anak-anak pria di bawah umur.

"Kami memulainya 10 tahun lalu dan butuh 4 tahun untuk memproduksi film ini, bercerita tentang pekerja seks, yang kebanyakan adalah perempuan, tapi di Jepang banyak anak laki-laki yang diperjualbelikan," jelas Thomas.

Lingkungan gay ini tumbuh di Shinjuku Ni-Chome, di Distrik Shinjuku, Tokyo, sekitar 800 bisnis beroperasi di bawah tanah dengan sangat rahasia.

Pelanggan mereka adalah pria biseksual, atau pria yang berbubungan badan dengan pria.

Baca Juga: Kembali Berulah, Kapal Coast Guard China Tabrak dan Jarah Ikan Hasil Tangapan Perahu Nelayan Vietnam, Negara Tetangga Kutuk Kesewenang-wenangan Beijing

Selain itu di tempat itu juga menyediakan klub pramugari pria, jumlahnya sekitar 1.000 orang meski Thomas tidak bisa memastikannya.

Menurut Thomas, rata-rata pekerja di sana adalah laki-laki berusia 18-24 tahun, sebagian besar adalag gay, tapi ada pula normal tetapi terjerumus ke dalamnya.

"Bagi mereka ini semua pekerjaan, mereka menceritakan secara terbuka dengan pacar tentang pekerjaan mereka," katanya.

Pekerja seks pria di tempat ini disebut dengan urisen, saat salah satunya diwawancarai oleh Thomas, sebagian mengatakan terjun ke dalam bisnis ini karena kesulitan uang.

eva.vn
eva.vn

Bisnis prostitusi di Jepang.

Baca Juga: 430 Karyawannya diPHK, GoJek Beberkan Kewajibannya Beri Pesangon dan Fasilitas Bagi yang Terdampak: Kami Ingin Memberikan Dukungan Semaksimal Mungkin

Shingo (28) manajer bar Das mengatakan dia memiliki 42 urisen, sebagian besar adalah anak laki-laki normal, tetapi ada yang pura-pura heteroseksual demi memenuhi pekerjaannya.

Pada awalnya mereka tidak mengetahui pekerjaan spesifik mereka, mereka hanya mengira bekerja sebagai pelayan bar.

Tetapi lama kelamaan mereka terjun ke industri bawah tanah ini karena tergiur uang yang lebih besar.

Hirosi, seorang urisen mengatakan penghasilan mereka per hari rata-rata sekitar 10.000 Yen.

Baca Juga: Memilukan, Sekeluarga Berprofesi Sebagai Tenaga Medis, Dokter Anang Gugur dalam Bertugas Menyusul Ayah, Ibu dan Adiknya karena Corona

Sementara urisen lain bernama Shota mengaku perbulan dia bisa mendapatkan penghasilan 150.00 Yen.

Sudut mengerikan dari pekerjaan ini adalah, mereka sedikit mengetahui tentang penyakit menular, terlalu muda, kurangnya pengalaman hidup, dan hanya memikirkan uang.

"Banyak anak muda di Jepang berusia dibawah 25 yang tidak tahu tentang penyakit HIV/AIDS," kata Thomas.

Sementara itu, profesi urisen masih ada hingga hari ini, berdasarkan celah hukum Jepang, karena UU Anti-Prostitusi di Jepang tidak merujuk pada perdagangan seks laki-laki.

Baca Juga: Dunia Kocar-kacir Hadapi Virus Corona, Misteri Penyebaran Covid-19 Mulai Terkuak, Benarkah China Sengaja Kirim Ribuan Warga Tiongkok ke Penjuru Dunia?

Menurut para ahli, pemerintah Jepang juga tidak memiliki rencana untuk mengubah undang-undang ini.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Beginilah Tragisnya Bisnis Prostitusi di Jepang, Anak Laki-laki Muda Rela Bekerja Sebagai Pemuas Pria Karena Himpitan Ekonomi, Kisahnya Sangat Rahasia.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari