Krisis di Depan Mata, Amerika Sudah Kirim 375 Ribu Tentara ke Asia dan Pasifik, Konfrontasi dengan China Disebut-sebut Bakal Jadi Sumber Bencana

Kamis, 25 Juni 2020 | 15:13
walka z niewidzialnym wrogiem

Gambar ilutsrasi: Puluhan kapal perang AS

GridHot.ID- Sebuah langkah tak biasa diambil oleh Militer Amerika Serikat (AS).

Militer AS tampak mengerahkan kapal perang dengan jumlah yang "belum pernah terjadi sebelumnya" ke wilayah Asia-Pasifik.

Menurut seoarang pejabat senior Tiongkok, hal itu meningkatkan risiko insiden dengan Angkatan Laut China.

Sebagaimana ketahui, ketegangan antara kedua negara adikuasa melonjak di berbagai bidang sejak Presiden Donald Trump menjabat pada 2017 lalu, dengan AS dan China melenturkan otot diplomatik dan militer mereka.

Baca Juga: Habis Dihajar China di Perbatasan, India Nyatanya Masuk dalam Daftar Negara dengan Militer Terkuat di Dunia Tahun 2030, Bagaimana Nasib Indonesia?

Operasi "kebebasan navigasi" AS di Laut China Selatan, tempat China dan negara-negara tetangga saling bersengketa, membuat marah Beijing, dan Angkatan Laut Tiongkok biasanya memperingatkan kapal-kapal perang negeri Paman Sam.

Tetapi, Beijing telah membuat marah negara-negara lain dengan membangun pulau-pulau buatan dengan instalasi militer di beberapa bagian Laut China Selatan.

"Pengerahan militer AS di kawasan Asia-Pasifik belum pernah terjadi sebelumnya," kata Wu Shicun, Presiden Institut Nasional Studi Laut China Selatan, sebuah lembaga think tank Pemerintah China.

Baca Juga: Gebuk Pasukan Hindustan dengan Besi Bertabur Paku, China Masih Tutupi Jumlah Jasad Tentaranya yang Tewas dalam Pertempuran, India Makin Bersiap Tambah Prajurit Sampai Siapkan Jet Tempur Kelas Berat

"Kemungkinan insiden militer atau tembakan tak sengaja yang ditembakkan meningkat," ujar dia, Selasa (23/6/2020), seperti dikutip Channelnewsasia.com.

"Jika krisis meletus, dampak pada hubungan bilateral akan menjadi bencana besar".

Wu berbicara pada presentasi sebuah laporan oleh lembaganya tentang kehadiran militer AS di wilayah tersebut.

Baca Juga: Ungguli Malaysia dan Singapura, Indonesia Diprediksi Bakal Jadi Negara dengan Pemulihan Ekonomi Tercepat di Asia Tenggara, Begini Penjelasannya

AS mengerahkan 375.000

Laporan itu mengatakan, AS telah mengerahkan 375.000 tentara dan 60% dari kapal perangnya di kawasan Asia-Pasifik. Negeri Paman Sam juga mengirim tiga kapal induk ke wilayah itu.

Selama delapan tahun Barack Obama memerintah, Angkatan Laut AS hanya melakukan empat operasi kebebasan navigasi.

"Sementara di bawah Trump, ada 22 operasi," ungkap Wu.

Militer AS dan China "harus meningkatkan komunikasi" untuk "mencegah kesalahpahaman strategis dan salah perhitungan", menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Kekejaman China Sudah Lampaui Batas, Tiongkok Sengaja Tabrak Kapal Pencari Ikan Vietnam dan Rampas Seluruh Hasil Tangkapan, Para Nelayan Dipukul dan Ditendang Secara Keji, Indonesia Marah

"Pertemuan militer tingkat tinggi harus dilanjutkan, saluran telepon langsung harus dibuka, dan manuver Angkatan Laut bersama harus dilakukan," kata Wu.

Laporan itu menyebutkan, China tidak menganggap AS sebagai saingan potensial atau "membayangkan perang dingin atau panas baru dengan Amerika Serikat".

Dokumen tersebut memperingatkan, "memburuknya hubungan militer akan secara substansial meningkatkan kemungkinan insiden berbahaya, konflik, atau bahkan krisis".

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Lembaga think tank China: 60% kapal perang Amerika ada di kawasan Asia-Pasifik"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kontan