Delapan minggu yang lalu, angka kematian akibat corona di AS mencapai 63.000 orang dengan lebih dari satu juta kasus tercatat.
Hari ini, angka-angka itu telah berlipat ganda, setidaknya ada 2,4 juta kasus corona yang dikonfirmasi di AS, dan lebih dari 122.000 orang telah meninggal, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Gates mengaitkan peningkatan jumlah korban dengan kurangnya pengujian dan pelacakan kontak, serta kurangnya pemakaian masker.
Dia mengatakan, negara-negara lain yang telah melakukan hal-hal itu secara efektif telah melihat angka menurun.
"Rentang perilaku di AS saat ini, beberapa orang sangat konservatif dalam apa yang mereka lakukan, dan beberapa orang mengabaikan epidemi," kata Gates.
Beberapa orang hampir merasa itu adalah masalah politik yang tidak menguntungkan.
"Gubernur North Dakota, seorang teman saya, harus mengatakan tolong jangan kejam pada orang-orang yang memakai masker, yang membuat pikiran seperti ini meledak," ujarnya.
Gates menolak klaim Gedung Putih bahwa peningkatan jumlah kasus corona adalah akibat langsung dari peningkatan pengujian.
Ia menyebut klaim itu sepenuhnya salah.
Dia juga menyatakan kekecewaannya dengan apa yang disebutnya kurangnya kepemimpinan AS untuk mengatasi virus ini secara global, yang telah menyebabkan negara-negara berkembang seperti Brasil dan India menanggung beban terbesar dari penyakit ini.
Namun, dia tetap berharap, AS akan meningkatkan dan membantu mendapatkan alat, khususnya vaksin, untuk semua orang di dunia.