Find Us On Social Media :

Padahal Makin Sering Dipakai di Masa Wabah Corona, Facebook dan Twitter Malah Ambyar Dihajar Perusahaan Besar, Sahamnya Anjlok Seketika

ilustrasi: aplikasi facebook

Gridhot.ID - Dua aplikasi sosial media raksasa ini nyatanya harus telan pil pahit di tengah wabah corona.

Sejumlah perusahaan besar dunia ramai-ramai menghentikan iklannya di Facebook, Instagram dan Twitter.

Langkah itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap lantaran platform media sosial tersebut gagal mengatasi ujaran kebencian.

Unilever, Coca-Cola dan Honda pada Jumat lalu (26/6) telah mengumumkan akan menarik iklannya dari ketiga sosial media itu.

Baca Juga: Teteskan Keringat Darah Hingga Berguguran Dihajar Corona, Para Tenaga Kesehatan Justru Belum Dapat Insentif yang Dijanjikan, Sri Mulyani Bongkar Masalahnya

Langkah tersebut menyusul pengumuman serupa yang dilakukan oleh raksasa telekomunikasi Verizon sehari sebelumnya.

Keputusaan memboikot boikot iklan di tiga platform sosial media itu merupakan bagian bagian dari kampanye Stop Hate for Profit. Kampanye ini dimulai oleh kelompok hak sipil US setelah kematian George Floyd yang menyerukan agar Facebook yang juga pemilik Instagram untuk melakukan lebih banyak upaya dalam menghentikan ujaran kebencian.

Unilever mengumumkan berhenti beriklan di platform-platform ini setidaknya hingga 31 Desember 2020. Produsen barang konsumsi yang punya anggaran iklan tahunan sebesar US$ 8 miliar itu mengatakan, penghentian dilakukan karena kondisi di AS saat ini sedang ramai diwarnai perpecahan atau polarisasi.

Dalam wawancara dengan The Wall Street Journal sebelumnya, Luis Di Como, Executive Vice President of Global Media Unilever mengatakan, masih banyak yang perlu dilakukan untuk menghentikan hate speech di tengah polarisasi dan pemilihan umum di AS.

Baca Juga: Terciduk Skandal Mobil Goyang Bercap UN, Borok Oknum Anggota PBB Kembali Mencuat, Hamili Wanita-wanita Pengungsi hingga Jadi Bapak dari 'Ratusan' Bayi

CNN melaporkan, Unilever merupakan pengiklan terbesar ke-30 di Facebook dengan nilai US$ 42 juta pada tahun lalu. Angka ini merupakan estimasi Pathmatics.