Find Us On Social Media :

Merayap ke Sasaran Lewati Rimba Hutan Kalimantan, Jantung Tim Halilintar Kopassus Dibuat Berdegup Kencang Tak Sadar Lintasi Sarang Ular, Mertua KSAD Andika Perkasa Ceritakan Detik-detik Penangkapan Ah San

Dibekali teknik bunuh senyap, kisah tim halilintar Kopassus bungkam para pemberontak hanya bersenjatakan pisau

Mengutip Operasi Sandhi Yudha karangan AM Hendropriyono yang tercantum dalam artikel Intisari berjudul Kisah Tim Halilintar Kopassus, Terjun ke Medan Tempur Bersenjatakan Sebilah Pisau yang dipublikasikan pada 16 Oktober 2019, PGRS/Paraku berulah pada periode 1968-1974.

Pasukan yang dipimpin Hendropriyono itu dinamakan Tim Halilintar.

Baca Juga: Tau Amerika Tak Bakal Datang Sendiri Jika Menyerang, China Genjot PLA Latihan Militer Selama 5 Hari: Kami Sudah Siap di Semua Lini

Mereka menerapkan teknik bunuh senyap atau silent kill agar keberhasilan operasi lebih terjamin.

Sesuai namanya, mereka hanya diberikan senjata pisau komando dan hanya Hendropriyono yang bawa pistol untuk berjaga-jaga.

Tugas mereka menangkap petinggi PGRS/Paraku dengan jabatan Sekretaris Wilayah III Mempawah bernama Siauw Ah San.

Pada 3 Desember 1973 pukul 4 sore operasi dilaksanakan.

Baca Juga: Minta Berhentikan 1 Menteri yang Bermasalah, Sosok Ini Sebut Nama Luhut Binsar Pandjaitan: Sebagai Masukan Untuk Presiden

Tim Halilintar mulai merayap ke sasaran yang jauhnya sekitar 4,5 Km, melewati hutan rimba Kalimantan yang lebat.

Tim diprediksi akan sampai ke sasaran pukul 10 malam dan melakukan serbuan secara kilat, senyap, tepat ke gubuk markas tempat Ah San pukul 4 pagi.

Belum juga sampai ke sasaran, jantung Tim Halilintar sudah berdegup kencang karena secara tak sadar mereka merayap melintasi sarang ular kobra.

Tim baru menyadari hal ini saat sudah berada tepat di atas sarang ular.