Penelitian tersebut merupakan hasil identifikasi melalui beberapa tanaman herbal dari jamu-jamuan, seperti temulawak, jahe, jambu biji, dan minyak atsiri.
"Kami sudah mencobanya kepada yang terpapar virus Covid-19 dan hasilnya sangat baik. Namun untuk itu kita masih harus menunggu dari pihak terkait untuk dapat didistribusikan," ungkap Fajry.
Selain itu, Fajry juga menjelaskan pembuatan produk eucalyptus ini menggunakan teknologi nano.
Rencananya, kalung anticorona tersebut mulai diproduksi bulan depan dan kini proses perizinan masih berjalan.
"Izin edar roll on dan inhaler dari BPOM sudah keluar. Sekarang lagi di produksi oleh PT Eagle Indhoparma, sedang kalung aroma terapi masih berproses," jelas Fajry.
"Sehubungan dengan berbagai pandangan dan komentar terhadap produk tersebut, semua kembali pada preferensi masing-masing. Isi kalung itu sama dengan yang ada di roll on dengan teknologi nano," tambahnya.
Meskipun nantinya telah menggunakan kalung antivirus, masyarakat diharapkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.