Find Us On Social Media :

Bikin Deg-degan Satu Bumi, Pentagon dengan Santainya Kirim Pesawat Bomber Nuklir Buat Kelayapan ke Guam, Salah Ambil Keputusan Perang Bisa Benar-benar Pecah

Two U.S. Air Force B-1B Lancer bombers fly a 10-hour mission from Andersen Air Force Base, Guam, escorted by a Japan Air Self-Defense Force F-2 fighter jet into Japanese airspace and then over the Korean Peninsula, July 30, 2017. U.S. Air Force/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. TPX IMAGES OF THE DAY

Gridhot.ID - Ketegangan antara China dengan Amerika Serikat memang sangat berbahaya.

Keduanya sudah sangat memanas akibat konflik yang terjadi akhir-akhir ini.

Langkah Pentagon menerbangkan pesawat pembom strategis B-52H, yang mampu membawa rudal jelajah dan bom nuklir, terbang selama 28 jam nonstop ke Guam di Pasifik Barat merupakan sebuah pertunjukkan kekuatan secara terbuka dengan China.

Langkah Amerika Serikat (AS) ini berbarengan dengan latihan dua kapal induk AS berskala besar di Laut China Selatan bersamaan dengan latihan yang dilakukan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Baca Juga: Sampai Dapat Julukan Sultan Andara, Raffi Ahmad Nyatanya Hampir Tersaingi Oleh Vicky Prasetyo Masalah Penghasilan, Ayah Rafathar Bongkar Gaji Mantan Suami Angel Lelga yang Beda Tipis dari Dirinya

Mengutip Global Times, Senin (6/7), pesawat Pembom strategis ini lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Barksdale AS pada hari Sabtu dan tiba di Guam setelah menempuh penerbangan 28 jam untuk menunjukkan komitmen Komando Indo-Pasifik AS kepada keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik, seperti media sputnik Rusia melaporkan.

Pesawat pembom B-52H lepas landas dari stasiun induknya dan berpartisipasi dalam latihan integrasi maritim dengan USS Nimitz dan kelompok pemogokan pembawa Ronald Reagen di Laut China Selatan sebelum mendarat di Pangkalan Udara Anderson, Guam, tulis stius web Pasifik AS.

"Satuan Tugas Bomber menunjukkan kemampuan AS untuk secara cepat menyebar ke pangkalan operasi maju dan melaksanakan misi pemogokan jarak jauh," kata Letnan Kolonel Christopher Duff, komandan Skuadron Bom ke-96.

"Serangan semacam ini menunjukkan kemampuan kita untuk menjangkau dari stasiun rumah, terbang ke mana saja di dunia dan menjalankan misi itu, dengan cepat bergenerasi dari pangkalan operasi maju dan melanjutkan operasi," ujarnya.

Baca Juga: Sudah Mulai Waspadai China, Australia Rela Bongkar Tabungan Rp 2700 Triliun untuk Borong Senjata Mematikan Ini Demi Lenyapkan Tiongkok, Negara Tetangga Indonesia Sadar Tak Bisa Terus-terusan Andalkan Amerika

Angkatan Laut AS mengumumkan pada hari Sabtu bahwa dua kelompok serangan dengan kapal induk bertenaga nuklir USS Nimitz dan USS Ronald Reagan ketika kapal induk mereka akan mulai berlayar di Laut Cina Selatan.

Armada Pasifik AS mengatakan bahwa selama operasi pertahanan udara dan serangan udara, kelompok-kelompok serangan kapal induk dengan fregat akan berlatih melawan "kemungkinan serangan oleh musuh."