Sadis! Polisi Kembali Ciduk Kapal Nelayan China di Kepulauan Riau, 22 Pekerja WNI Dibebaskan, Seorang Tewas Membeku di Freezer

Kamis, 09 Juli 2020 | 18:13
kompas.com

WNI tewas di Freezer kapal nelayan china.

Gridhot.ID- Beberapa waktu yang lalu, di media sosial viral video yang merekam detik-detik diduga jenazah Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal China dibuang ke laut lepas.

Video tersebut sontak membuat masyarakat Indonesia geger.

Peristiwa mengerikan serupa agaknya terulang kembali.

Baca Juga: 1 Jam Sebelum Masuk Sel Tahanan, Vicky Prasetyo Tiba-tiba Kirim Pesan Permintaan Tolong Kepada Raffi Ahmad, Suami Nagita Slavina: Serius??

Dua kapal ikan nelayan milih negara China yang mempekerjakan nelayan WNI diamankan patroli gabungan di perairan Batu Cula, Selat Philip, Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) Rabu (8/7/2020).

Mirisnya saat diperiksa oleh personel patroli gabungan, ditemukan jenazah pekerja WNI atas nama Hasan Afriadi asal Lampung, yang disimpan di dalam peti pendingin ikan atau freezer Kapal Lu Huang Yuan Yu 117 berbendera China.

Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan mengatakan, meski wilayahnya berdekatan dengan Karimun, namun kasus ini langsung diinformasikan ke Polda Kepri.

Baca Juga: Unik! Siswi SMK Ini Mendadak Viral karena Miliki Nama KTP 'Diikat Tali Rafia', Berikut Orang Indonesia yang Punya Nama Tak Kalah Gokil, dari 'Tuhan' hingga 'Saiton'

Selanjutnya Ditpolairud Polda Kepri bersama Tim Gabungan dari Lanal Batam, KPLP, Bakamla Kepri dan Kanwil DJBC Kepri langsung mengejar dua kapal nelayan berbendara China Lu Huang Yuan Yu 117 dan Lu Huang Yuan Yu 118 itu.

"WNI itu diketahui telah meninggal dunia sejak 20 Juni 2020 lalu, dan disimpan di dalam peti es oleh awak kapal," kata Adenan melalui telepon, Rabu (8/7/2020).

Ia menambahkan, aparat gabungan akhirnya berhasil mengamankan dua kapal berbendera China itu di Perairan Singapura setelah melalui aksi kejar-kejaran.

Adenan mengatakan, petugas menemukan 12 orang WNI di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 117 dan sembilan WNI di kapal Lu Huang Yuan Yu 118.

Sedangkan satu orang WNI yang meninggal dunia berada di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118.

Baca Juga: Halalkan Berbagai Cara Demi Masuk Universitas, Calon Mahasiswa UNS Solo Sampai Pura-pura Buta Demi Raih Cita-citanya Jadi Guru, Ini Tindakan Panitia

"WNI meninggal dunia itu atas nama Hasan Afriadi asal Lampung yang dari keterangan rekannya disebabkan penyakit paru-paru," jelas Adena.

Lebih jauh Adenan mengatakan, saat ini kapal tersebut ditarik ke dermaga Batam untuk proses lebih lebih lanjut.

Para pekerja disalurkan agen, bekerja sejak Januari 2020

Diceritakan Indiarto, di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118 terdapat 32 kru yang terdiri dari 10 WNI termasuk almarhum Hasan Afriandi dan 15 WNA asal China serta delapan WNA asal Filipina.

Baca Juga: Berbaris Rapi dan Berjajar di atas Trotoar, Foto 6 Petugas Satpol PP Pakai Sepeda Brompton Viral, Kasatpol: Jangankan Punya, Hidupnya Aja Masih Susah

Para WNI tersebut dipekerjakan diatas kapal Lu Huang Yuan Yu 118 melalui agen PT Mandiri Tunggal Bahari (MTB) yang beralamat di Jl. Raya Majasem Talang, Kaladawa, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng).

Dimana direkturnya bernama Moh. Haji yang beralamat di Tegal, Jateng.

"Hasil keterangan sementara para WNI telah bekerja selama tujuh bulan atau sejak tanggal 1 Januari 2020 hingga saat ini," jelas Indarto.

Para WNI ini termasuk almarhum Hasan Afriandi berangkat dari Jakarta pada tanggal 31 Desember 2019 dengan tujuan bandara Changi, Singapura.

Lalu setelah sampai di Singapura langsung diantarkan oleh agen ke atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118.

Dugaan human trafficking hingga pencucian uang

Kemudian, kapal ini bertolak dari Singapura ke perairan Argentina, tanggal 1 Januari 2020 untuk mencari cumi.

Baca Juga: Jadi Janda di Usia Muda, Mantan Pacar Ardi Bakrie Sekarang Sibuk Lakukan Ini Usai Hengkang dari Dunia Hiburan: Udah Waktunya Move On

"Sampai saat ini, kasus ini masih dalam pengembangan sebab ada dugaan tindak penganiayaan, money laundering (pencucian uang) dan tindak perdagangan manusia," kata Indarto.

“Nanti akan di cek oleh pihak Polda Kepri dan Imigrasi, termasuk di dalamnya apakah ada narkoba,” tambah Indarto.

Identitas WNI yang ada di dua kapal

Untuk identitas WNI yang ada di kedua kapal berbendera China tersebut yakni Siswandi asal Jakarta, Casipin asal Brebes, Ansor Azimi asal Sukabumi, Didi Nuriza asal Pemalang dan Samsul asal Tegal.

Baca Juga: Didesain Dengan Konsep 'Instagramable' untuk Masyarakat , JPO GBK Malah Jadi Sasaran Aksi Vandalisme Misterius, Polisi Buru Pelaku

Kemudian Budiyono asal Brebes, Muhammad Sokheh asal Tegal, Muhammad Iqbal asal Medan, Defi Nuriyanto asal Brebes, Jeremy Ricco asal Semarang, Ahmad Badowi asal Brebes serta Novantino asal Kediri.

"Ke 12 WNI tersebut berada di Kapal Lu Huang Yuan Yu 117," papar Indarto.

Selanjutnya Pahlawan Parningotan Sibuea asal Medan, Deni Maulana asal Indramayu, Rahmad Abidin asal Sukabumi.

Agus Setiawan asal Lampung, Jonathan Witanto asal Tegal, Durahim asal Cirebon, Nana Suwarna asal Majalengka, Zenrahman asal Medan dan Ali al Hamzah asal Tegal.

"Terakhir Hasan Afriandi yang telah meningal dunia dan kesepuluh WNI ini berada di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118," pungkas Indarto.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TNI: Dua Kapal China Dikejar, Ditemukan 22 Pekerja WNI, Satu Tewas di Freezer"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com