Find Us On Social Media :

Kabar Baik, Peneliti Indonesia Berhasil Ciptakan Alat Tes Corona Murah Cuma Rp 75 Ribu, Jokowi Yakin Negara Tak Perlu Lagi Impor Alat Kesehatan: Jangan Lagi Beli dari Luar, Apalagi Masker!

Alat tes Covid-19 buatan Indonesia

Gridhot.ID - Indonesia mulai memiliki secercah harapan.

Setelah sebelumnya sempat babak belur dihajar corona, kini Indonesia mulai bangkit perlahan.

Beberapa peneliti asal Indonesia kini sudah banyak mengembangkan beragam tes Covid-19.

Kabrnya, alat tes Covid-19 buatan Indonesia ini tak kalah saing dengan buatan luar negeri dengan tingkat akurasi tergolong tinggi.

Baca Juga: Dijadikan Istri Kedua Pangeran Cendana di Umur 16 Tahun, Artis Cantik Ini Telan Pil Pahit Jadi Janda di Usia Muda, Hingga Tinggalkan Anak Semata Wayang Diasuh Mantan Kakak Ipar

Tak hanya itu, alat tes Covid-19 ini pun tergolong murah karena dibanderol harga Rp 75 ribu per paket.

Melihat adanya alat tes Covid-19 buatan Indonesia, baru-baru ini Presiden Joko Widodo melarang untuk mengimpor alat tes cepat (rapid test), dan polymerase chain reaction (PCR) dari luar negeri.

"(Belanja) PCR juga dalam negeri. Kita sekarang sudah bisa buat PCR. Rapid test beli dalam negeri, karena kita bisa membuat semuanya. Jangan ada lagi beli dari luar. Apalagi hanya masker, banyak kita produksinya," ujar Jokowi saat rapat terbatas yang diunggah ke Youtube 'Sekretariat Presiden' pada Rabu (8/7/2020).

Sebelumnya, Profesor Mulyanto, Kepala Laboraturium Hepatika Bumi Gora Mataram, Nusa Tenggara Barat menjelaskan tentang alat tes Covid-19 buatan Indonesia bernama RI-GHA Covid-19.

Baca Juga: 23 Makam Tanpa Jenazah Ditemukan dalam Rumah Pria Ini, Diperiksa Warga, Ternyata Jadi Sarang Aliran Sesat Rombongan Kakalah untuk Ritual Rutin, Nama-nama Ini Dituliskan di Tiap Papan Nisannya

"Rapid test ini kami beri nama RI-GHA Covid-19. Nama itu singkatan dari Republik Indonesia-Gajahmada, Hepatika, Airlangga. Karena ini merupakan kerja kolaborasi. Kami di Hepatika memproduksi alat rapid test Covid-19 ini. Dua universitas ternama itu yang akan menguji validasi alat ini," kata Mulyanto kepada Kompas.com di Laboraturium Hepatika Mataram, Senin (22/6/2020).

Mulyanto menjelaskan, awal mula membuat RI-GHA Covid-19 ketika Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menugaskan Mulyanto membuat rapid test.