Find Us On Social Media :

Tantangan Tahun 2020 Nggak Ada Habisnya, China Lagi-lagi Temukan Virus Baru yang Super Mematikan, Tewaskan 5 Warga, Kutu Ini Disebut Jadi Pembawa Penyakit Menular dengan Gejala Mirip Demam Berdarah

Ilustrasi

Melansir global times, media pemerintah China, pihak berwenang di Kota Lu'an mengkonfirmasi SFTS yang disebabkan oleh gigitan kutu bukan demam berdarah, yang juga disebarkan oleh serangga.

Sebelumnya, sebuah rumor berspekulasi di internet mengatakan kasus kematian di Kabupaten Jinzhai adalah hasil dari demam berdarah.

Baca Juga: Sekolah Prajuritnya Jadi Klaster Penyebaran Corona, KSAD Tak Hentikan Kegiatan Pendidikan Anak Didiknya di Secapa AD: Positif Itu Diagnosa, Secara Realita Mereka Tidak Rasakan Apa-apa

Seorang staf pengontrol penyakit dari Komisi Kesehatan Lu'an mengatakan Lu'an adalah daerah pegunungan dan penduduk desa yang bekerja di ladang sering digigit oleh kutu dan lintah.

Orang yang rentan terhadap gigitan serangga lebih mungkin terserang penyakit yang ditularkan serangga.

Penyakit ini disebabkan oleh virus bunya (bunyavirus) baru yang disebarkan oleh kutu.

Pasien yang terinfeksi virus virus bunya baru dapat menyebarkan virus ke orang lain.

Baca Juga: Jadi Fasilitas Mewah dari Negara, Mobil Dinas Wapres Justru Kepergok Ngemper di Pinggir Jalan Sukabumi Sedang Isi Bensin Pakai Jeriken, Setwapres Langsung Pasang Badan Bongkar Fakta Ini

Selain itu, darah mayat dan sekresi berdarah pasien menular.

Pihak berwenang setempat mengingatkan masyarakat setempat bahwa gigitan kutu juga menyebarkan ensefalitis dan demam berdarah.

SFTS adalah zoonosis (menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya) yang muncul di China, Jepang, dan Korea Selatan

SFTS dikonfirmasi di China pada 2009 dan kemudian dilaporkan secara retrospektif di Korea Selatan pada 2012 dan di Jepang barat pada 2013.