Emosi Dinyinyiri Status Duda, Pria Ini Jatuhkan Kawannya dari Motor dan Menusuknya hingga Tewas, Ngaku Puas Bisa Siksa Sahabat Lamanya

Kamis, 16 Juli 2020 | 14:13
Kompas.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG

Teman Sudah Jatuh dari Motor Masih Dikejar dan Ditusuk Hingga Tewas, Pria Ini Ngaku Puas Giring Kawannya Sendiri Temui Ajal, Awalnya Keki Diejek Duda

Gridhot.ID - Ungkapan lidah tak bertulang sepertinya cukup menggambarkan awal mula kasus pembunuhan ini.

Berawal dari ucapan iseng seorang teman yang ternyata menyakiti hati, seorang pria tega menghabisi temannya sendiri di hadapan publik.

Terekam kamera, pria ini dengan tega menusuk sang kawan berkali-kali hingga tewas.

Baca Juga: Biarkan Koruptor Kelas Kakap Buronan Negara Keluyuran Seenak Jidat, Perwira Polisi Penerbit Surat Jalan Djoko Tjandra Ditahan 14 Hari, Propam Polri Telusuri Hal Ini

Awalnya? Masalah sepele, sang pria yang merupakan pelaku tidak terima terus-terusan disebut 'duda'.

Mirisnya, sang pria secara terang-terangan mengakui kesalahannya.

Tanpa rasa bersalah, pria ini bahkan mengaku puas telah menghabisi temannya tanpa ada penyesalan.

Baca Juga: Kabar Baik Buat PNS, Cuti dan Perjalanan Dinas Sempat Terhambat, Kini Kemenpan Izinkan ASN Bepergian Tapi dengan Syarat Ini

Pria bernama Sandra (26), warga Desa Simpang Tiga Sakti, Kecamatan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan tega membunuh Fahmi (20), temannya sendiri dengan menusukkan senjata tajam ke dada korban berulang kali.

Ironisnya, Sandra mengaku puas dan tak menyesal meski telah membunuh rekannya.

Sandra mengaku kesal kepada korban yang sering memanggilnya duda.

Keduanya memang memiliki masalah yang membuat mereka lama tak bertemu.

Namun hari di saat kejadian, mereka berencana jalan-jalan bersama.

Baca Juga: Keberadaannya Antara Ada dan Tiada, Inilah 4 Suku Gaib Indonesia yang Dipercaya Masyarakat Hidup di Dua Dunia, Mulai Dari Kanibal hingga Bisa Beri Harta Kekayaan Manusia

Fahmi saat itu menjemput Sandra dengan menggunakan sepeda motor.

Di tengah jalan mereka beradu mulut dan menyebabkan Sandra mengeluarkan pisau dari pinggangnya dan menusukkannya ke dada Fahmi dari belakang.

Mereka sempat terjatuh dari sepeda

Baca Juga: 'Kalah Teknologi Menang Nyali', Kemampuan Ilmu Hantu Kopassus Bikin Was-was Jendral Pentagon, Kebal Tusukan Benda Tajam hingga Bisa Lihat di Kegelapan

Puas tusuk berkali-kali

Setelah terjatuh ternyata Sandra masih berusaha mengejar Fahmi yang berlari menjauh.

"Saat kami jatuh Fahmi langsung lari, lalu saya kejar dan kembali saya tusuk dadanya berulang kali, saya tidak tahu berapa kali," cerita Sandra di Polres OKI Selasa (14/7/2020).

Sandra tidak merasa menyesal atas tindakannya, bahkan merasa puas melakukannya.

"Tidak menyesal," ujar Sandra.

"Puas," tambah pelaku.

Baca Juga: Diseret dari Liang Kuburnya hingga Tergeletak di Hutan, Polisi Beberkan Fakta Penemuan Mayat Bayi yang Dibawa Anjing: Sudah Dimandikan Warga dan Dikubur Kembali

Kabur ke rumah keluarga

Setelah melakukannya aksinya, Sandra melarikan diri ke rumah keluarganya di Desa Lebung Gajah.

Namun keberadaannya diketahui polisi dan dapat ditangkap satu jam kemudian.

Kapolres Ogan Komering Ilir AKBP Alamsyah Pelupessy mengatakan, Sandra dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati.

Baca Juga: Sekelebat Bugil di Belakang Kamera, Dosen Uncen Dituding Bawa PSK Saat Sedang Adakan Webinar, Marinus: Ini Pembunuhan Karakter

Kapolres juga mengingatkan warga agar tidak lagi membawa senjata tajam yang sudah menjadi kebiasaan mereka.

Dikhawatirkan kebiasaan tersebut bisa menjadi penyebab tindak kejahatan.

Peristiwa sempat viral

Ternyata kejadian pembunuhan tersebut sempat terekam kamera seseorang dan viral di media sosial.

Dari jarak jauh terlihat seorang pria yang diketahui bernama Sandra sedang menusukkan pisau ke dada pria lain, Fahmi.

Setelah ditusuk pisau berulang kali, korban kemudian meninggal di lokasi kejadian.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Pembunuh Teman Sendiri karena Disebut Duda: Puas, Tak Tahu Tusuk Berapa Kali"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com