Situasi Kian Panas, Amerika Serikat Dukung ASEAN Akui Tiongkok Langgar Hukum di Laut China Selatan, Beijing Kini Kedapatan Dekati 2 Asia Tenggara Ini

Jumat, 17 Juli 2020 | 07:00
Nikkei Asian Review

Laut Cina Selatan

Gridhot.ID - Selama beberapa waktu terakhir, keadaan di Laut China Selatan terus memanas.

Pasalnya, Tiongkok mengklaim Laut China Selatan sebagai wilayah miliknya.

Namun, klaim tersebut terus menuai perdebatan dari negara-negara di Asia Tenggara.

Baca Juga: Modal Seenak Jidat Klaim Wilayah Sengketa, China Buat Jepang Khawatir Teritorinya Mulai Terkikis: Ancaman Mereka Lebih Serius dari Korea Utara yang Punya Nuklir

Amerika Serikat akan mendukung negara-negara yang meyakini China telah melanggar klaim maritim mereka di Laut Cina Selatan.

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Namun hal itu akan dilakukan dalam forum multilateral dan dan dalam koridor hukum.

"Kami akan pergi menggunakan alat-alat yang kami miliki dan kami akan mendukung negara-negara di seluruh dunia yang mengakui bahwa China telah melanggar klaim wilayah hukum mereka," kata Pompeo seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Rencananya Kuasai Laut China Selatan Bocor, Beijing Bantah Luncurkan Pertahanan Udara di LCS: Tidak Ada Bukti, Tuduhan Itu untuk Adu Domba Kami dengan Negara Tetangga!

"Kami akan pergi memberi mereka bantuan yang kami bisa, apakah itu di badan multilateral, apakah itu di ASEAN, apakah itu melalui tanggapan hukum, kami akan menggunakan semua alat yang kami bisa," katanya.

Sementara itu, China merespon makin meningkatnya kehadiran AS di China dengan cara mendekati tetangganya di ASEAN. Presiden China Xi Jinping mengatakan negaranya akan bekerja dengan Singapura untuk mengatasi gangguan agar bisa menjaga stabilitas regional.

Beberapa pengamat menilai hal ini bisa ditafsirkan sebagai pengingat yang halus untuk tidak memihak ketika Washington dan Beijing memperebutkan Laut China Selatan dan masalah lainnya, mulai dari perdagangan hingga hak asasi manusia.

Pernyataan itu, disampaikan kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melalui sambungan telepon, sehari setelah Washington menolak klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan.

Baca Juga: Laut China Selatan Sentuh Titik Krisis, Amerika Serikat Kirim Pesawat Bomber untuk Kelayapan di Wilayah Konflik, Keduanya Akui Siap Adu Jago

"Xi mengatakan bahwa hubungan bilateral berdiri pada titik awal sejarah baru, dan bahwa kedua belah pihak harus mengadakan perayaan dalam bentuk yang fleksibel dan beragam, sehingga dapat memperdalam dukungan publik untuk persahabatan mereka," tulis kantor berita negara China Xinhua.

"China siap bekerja dengan Singapura untuk mengatasi gangguan dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional," lanjutnya.

Kedutaan besar China di Singapura mengatakan Xi berbicara dengan Lee untuk memberi selamat kepadanya atas kemenangannya dalam pemilihan umum 10 Juli kemarin. Di mana Partai Aksi Rakyat yang berkuasa mempertahankan cengkeraman kekuasaannya selama beberapa dekade.

Baca Juga: Angkatan Laut Tiongkok Siap Tantang Balik Amerika Serikat, Analis Perang Sebut Anak Buah Donald Trump Bisa Lenyap Seketika di Laut China Selatan, Pecah Perang?

Pada hari yang sama, Xi berbicara dengan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha untuk membahas peningkatan kerja sama dalam pengembangan obat-obatan untuk Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judulKian panas, AS ajak ASEAN mengakui China telah melanggar hukum di Laut China Selatan(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kontan.co.id