Kolotnya Nggak Ketulungan, Istrinya Dinyatakan Positif Corona, Sang Suami Lebih Yakin Kalau Pasangannya Diserang Ilmu Hitam: Cuma Setan Saja Itu

Jumat, 17 Juli 2020 | 15:25
(KOMPAS.com/DEWANTARA)

Istrinya Positif Covid-19, sang Suami Lebih Yakin Kalau Pasang Diserang Ilmu Hitam: Cuma Setan Saja Itu

Gridhot.ID - Perempuan 53 tahun seorang pedagang ayam di Pasar Cempaka Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dinyatakan positif Covid-19.

Namun, warga Kelurahan Candi tersebut menolak diisolasi di Rumah Sakit Sultan Imanuddin saat didatangi petugas kesehatan dari Puskesmas Kumai pada Sabtu (11/7/2020).

Ia bahkan tetap berjualan daging ayam di pasar.

Baca Juga: Apes! Niatnya Tagih Utang ke Istri Kombes Lewat Instagram, Febi Nur Amalia Malah Dituntut 2 Tahun Penjara, Begini Raut Sedihnya Saat Ikuti Persidangan

Hari itu petugas kesehatan datang ke rumah pasien untuk menyampaikan hasil swab test yang positif Covid-19 dan juga tracing kontak erat pasien.

Penolakan pasien tersebut terekam di sebuah video berdurasi 3 menit 49 detik yang direkam Samsul, petugas kesehatan Puskesmas Kumai.

Di awal video, pasien mengaku tidak sakit dan hanya kurang tidur.

Baca Juga: Malam - malam Bikin Keributan, Bule Wanita Ini Tenteng Anjing Galak Sambil Gedor Pintu Warga Bali Tanpa Alasan, Berikut Penjelasaan Satpol PP Setempat

"Sudah 20 hari (sejak di-rapid test). Saya enggak sakit apa-apa. Cuma kurang darah saja kata dokter," ujar si pasien dalam salah satu bahasa daerah.

Suami pasien kemudian menimpali pernyataan istrinya.

Dia mengatakan, istrinya sakit karena setan bukan karena virus corona.

"Kalau sakit memang sampai sekarang, (tapi) cuma empat hari saja (yang benar-benar) sakit, cuma setan saja itu," kata suaminya.

Ia pun mengancam jika tidak boleh ada yang menjemput istrinya.

Baca Juga: Langsung Diganjar Hadiah dan Naik Jabatan, Kejujuran Mujeni Temukan Kresek Hitam Berisi Uang Rp 500 Juta Berbuah Manis, Ternyata Sosok Inilah Pemiliknya

"Biar mati enggak apa-apa. Semua manusia itu pasti mati semua. Seperti apa corona itu, saya mau tahu," ujar sang suami dengan nada meninggi.

Di video tersebut, Samsul kemudian meminta agar pasien dan keluarganya melakukan isolasi mandiri dan untuk sementara menghindari interaksi dengan orang lain.

Sementara itu, kepada Kompas.com, Samsul mengklaim telah berusaha maksimal untuk membujuk pasien dan keluarga agar mau isolasi.

Baca Juga: Ogah Balikan dengan Mantan Kekasih, Reino Barack Soroti Sikap Luna Maya yang Buatnya Ilfeel Parah, Psikolog Ini Berikan Analisanya

Namun, mereka tetap menolak.

Sempat tolak test swab, petugas kesehatan kewalahan

Samsul bercerita kasus pasien pedagang ayam tersebut berawal saat pasien datang ke salah satu rumah sakit swasta di Pamgkalan Bun karena mengeluh sakit.

Saat diminta rapid test oleh pihak rumah sakit, pasien tersebut menolak.

Pasien kemudian mengikuti swab massal Dinas Kesehatan pada 30 Juni 2020 dan hasil yang keluar pada Kamis (9/7/2020), pasien tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: PNS Dirundung Duka, Nasib Gaji Ke-13 Kembali Tidak Jelas, Begini Penjelasan Sri Mulyani Soal Waktu Pencairan

Celakanya, setelah test swab, pasien tetap aktif berjualan di Pasar Cempaka Kumai.

"Kami dapat informasi itu, tapi tidak bisa mengeceknya. Tapi, waktu saya tanya apakah istrinya tadi pagi masih berjualan, si suami menjawab iya," ungkap Samsul.

Kepada petugas kesehatan, pasien mengaku hanya kontak erat dengan empat orang, yakni suami, anak, dan cucu.

Baca Juga: Dililit Hutang Rp 32 Triliun, Maskapai Garuda Indonesia Siap - siap Gulung Tikar, Uang Kas Defisit hingga Pensiunkan Dini Ratusan Karyawan

Sedangkan sang anak pasien adalah tenaga kesehatan di salah satu fasilitas ksehatan di Kecamatan Kumai.

Menghadapi pasien seperti itu, Samsul mengaku kewalahan karena pihak puskesmas bekerja sendiri.

Padahal, pihaknya sudah meminta bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mulai dari kecamatan hingga kabupaten.

Namun, hingga saat ini, bantuan tak kunjung datang.

"Kami minta dukungan dari gugus kabupaten. Kami di puskesmas saja rasanya sudah kewalahan, karena tingkat penolakan yang kami terima sudah mengkhawatirkan, tidak bisa kami paksakan lagi," kata dia.

Baca Juga: Militernya Latah Akan Pertempuran, India Kalap Belanja Senjata Senilai Rp 80 Triliun ke Israel dan Amerika, Diprediksi Bisa Sapu Kekuatan China

Bidan dan anaknya terpapar Covid-19

Penolakan pasien untuk isolasi di Puskesmas Kumai bukan yang pertama.

Abimayu, Kepala Puskesmas Kumai, bercerita seorang bidan di puskesmasnya terpapar Covid-19 dari pasiennya.

Bidan tersebut kemudian melakukan isolasi mandiri dan sudah dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Ingin Isi Waktu Selama di Rumah Aja, Yuk Ikuti Kursus Memasak Online Bersama Sajian Sedap, Ada Hadiah Menarik Bagi yang Beruntung

Belakangan, ibu dan anak sang bidan yang masih berusia 1,5 tahun juga terpapar Covid-19.

Pasien yang diduga menularkan Covid-19 ke bidan tersebut kemudian menjalani tes swab di Labkesda pada Selasa (14/7/2020).

Saat petugas menjemput untuk diisolasi, keluarga tersebut menolak keras.

"Daripada kita kelahi, terpaksa kita biarkan mereka isolasi mandiri. Yang kita khawatirkan si ibu tertular lagi karena sebelumnya, kan, sudah dinyatakan sembuh," kata Abimayu.

Sementara itu, Ketua Relawan Covid-19 Kelurahan Candi, Rahmad, mengaku prihatin dengan kejadian tersebut.

Baca Juga: Berhasil Tekan Angka Positif Covid 19, Inilah 5 Gubernur yang Bikin Jokowi Kagum dengan Kinerjanya Tangani Kasus Corona, Anies dan Ganjar Masuk?

Menurut dia, Gugus Tugas kecamatan atau kabupaten harus turun tangan dan tegas menyelesaikan kasus tersebut.

Terlebih lagi, jika ada pasien yang dinyatakan positif masih keliaran di jalanan.

Ia mengatakan, pihak relawan Covid-19 juga sudah berupaya untuk membujuk pasien lewat keluarga, tetapi tetap tidak bisa.

Baca Juga: Digandrungi Penggila Kuliner Korea, 1,5 Ton Bahan Dasar Kimchi Dimusnahkan Menteri Pertanian, Diklaim Kandung Bakteri Bahaya yang Belum Terdeteksi di Indonesia

Untuk itu, ia berharap pihak puskesmas meminta pendampingan aparat untuk menindak pasien.

"Tapi, tidak mempan juga. Ini karena sudah positif, kami tidak mungkin langsung ke yang bersangkutan. Harusnya kalau sudah seperti ini, puskesmas minta pendampingan dari TNI-Polri untuk melaksanakan UU Karantina supaya rantai penyebaran virus ini bisa diputus," kata Rahmad. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Positif Covid-19, Suami Pasien Sebut Istrinya Sakit karena Setan: Seperti Apa Corona, Saya Mau Tahu"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com