Sebagian Wilayahnya Luluh Lantah karena Serangan Rudal, Iran Siagakan Amunisi Nuklir Balasan, AS: Tidak Setiap Insiden Ada Hubungannya dengan Kami!

Minggu, 19 Juli 2020 | 06:42
parstoday.com

Ilustrasi peluncuran rudal.

Gridhot.ID- Amerika Serikat (AS) tidak hanya berkonflik dengan China.

Di lain tempat, militer AS juga bersitegang dengan militer Iran.

Bahkan ketegangan ini sudah terjadi sejak awal tahun 2020 setelah tewasnya salah satu jenderal top Iran akibat serangan yang diperintahkan Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Nikahi Kakak Kandung Luna Maya, Kecantikan Feby Jabrik Tetap Terpancar Meski Sudah Punya Anak 2, Intip Potretnya Saat Liburan Bersama Keluarga Kecilnya

Melihat hal ini, ASmemiliki "beberapa" indikasi intelijen yang menunjukkan Iran telah menempatkan sebagian dari sistem pertahanan udaranya pada "siaga tinggi" dalam beberapa hari terakhir.

Langkah itu menyusul ledakan di fasilitas-fasilitas utama yang terkait dengan program militer dan nuklir Iran.

Hal ini menurut seorang pejabat AS yang dekat dengan masalah ini kepadaCNN.

Baca Juga: Sakit Tapi Tak Berdarah, Lesty Kejora Datangi Nikahan Mantan Kekasih yang Sudah 4 Tahun Dipacarinya, Ucapkan Hal Ini untuk Rizky D'Academy dan Istrinya

Perubahan status siaga berarti peluncur rudal darat-ke-udara Iran akan siap untuk menembak sasaran yang mereka anggap sebagai ancaman.

Hanya, pejabat itu tidak mengatakan, bagaimana AS bisa mendapatkan indikator tersebut.

Tapi, satelit, pesawat mata-mata, dan kapal perang AS secara rutin beroperasi di wilayah udara dan perairan internasional terdekat, di mana mereka terus memantau aktivitas Iran.

Beberapa pejabat militer AS menolak berkomentar tentang apakah Amerika memiliki intelijen terkait dengan status siaga Iran tersebut.

AS saat ini menilai peringatan Iran itu bukan bagian dari latihan.

Baca Juga: China Ngemis ke India Agar Tidak Boikot Produk Mereka Lagi, Nyatanya Kekuatan Tiongkok Jaminan Tak Bakal Bisa Ditandingi Jika Perang Benar Terjadi, Kenapa Jalur Damai Dipakai Sang Naga?

Tetapi, merupakan respons terhadap peristiwa baru-baru ini dan kegelisahan apakah ada ancaman yang tidak diketahui Iran setelah beberapa ledakan misterius di berbagai fasilitas mereka bulan ini.

Iran telah menjelaskan penyebab insiden itu, termasuk kebakaran yang menyebabkan kerusakan besar pada situs yang telah menjadi kunci program pengayaan uranium mereka, yang memicu pertanyaan tentang potensi sabotase.

Spekulasi internasional berpusat pada teori bahwa Israel mungkin berada di belakang beberapa ledakan.

Baca Juga: Nyalakan Tanda Bahaya, Hadi Tjahjanto Sebut Prajurit dan PNS TNI Dibayangi Krisis, Sang Panglima Minta Anak Buahnya Pelajari Ini di Dunia Maya

Namun, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengesampingkan kemungkinan itu.

"Tidak setiap insiden yang terjadi di Iran pasti ada hubungannya dengan kami," katanya pada 5 Juli lalu seperti dikutipCNN.

"Semua sistem itu kompleks, mereka memiliki kendala keamanan sangat tinggi dan saya tidak yakin mereka selalu tahu cara merawatnya," imbuh dia.

Secara terbuka, AS belum mengomentari potensi koneksi Israel tersebut.

Para pejabat tinggi AS berusaha untuk mempelajari lebih lanjut tentang ledakan di Iran dan siapa atau apa yang mungkin bertanggung jawab, menurut pejabat itu.

Baca Juga: Sama Dengan Menampar Muka Presiden Jokowi, 2 Petinggi Bareskrim yang Muluskan Pelarian Djoko Tjandra Langsung Dicopot Kapolri, Idham Azis Ogah Instansinya Tercemari

Salah satu insiden paling kritis terjadi 2 Juli, ketika kebakaran menyebabkan kerusakan signifikan pada sebuah bangunan di pabrik nuklir Natanz, Iran.

Situs itu sebelumnya menjadi target serangan siber yang diyakini telah dilakukan oleh Israel dan AS yang terungkap dengan penemuan virus komputer Stuxnet 2010.

Insiden lain yang tidak bisa dijelaskan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir termasuk ledakan besar di dekat Kota Parchin dan kompleks militer Iran.

Baca Juga: Gegerkan Dunia Maya, Isu Palestina Dihapus dari Google Maps dan Apple Maps Kembali Merebak, Ini Fakta Sebenarnya

Ledakan lain menghantam pembangkit listrik Zargan di Ahvaz.

Insiden itu dengan cepat diikuti oleh kebocoran klorin yang dicurigai membuat puluhan orang sakit di Iran tenggara.

"Kami telah melihat dan mengamati ledakan-ledakan itu di Iran."

"Saya tidak akan bisa berspekulasi apa yang mungkin atau mungkin tidak dilakukan terhadap program nuklir Iran," sebut Jenderal Kenneth McKenzie, Komandan Komando Pusat AS awal Juli lalu, seperti dilansirCNN.(*)

Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Sistem peluncur rudal Iran siaga tinggi, pasca sejumlah insiden ledakan"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kontan.co.id