Ia juga memikirkan nasib anak-anak yang juga sama dengan putrinya, tetapi tidak mendapatkan pengobatan yang memadai.
"Dan ternyata di Indonesia banyak anak-anak penderita kanker yang saat ini kesulitan untuk bisa dapat obat kanker karena stocknya enggak ada atau ada stock-nya tapi enggak bisa beli," katanya.
Bukan tak mau menerima atau menghargai pemberian orang lain, Denada merasa tidak enak hati menerima uang tersebut di saat masih banyak orang yang jauh lebih membutuhkan.
"Jadi aku bilang sama Baim, banyak sekali orang-orang yang sekarang ini lebih membutuhkan uang itu dibanding aku," ujarnya.
Diakui Denada, ia memang tengah berjuang mencari biaya untuk pengobatan Aisha.
Untuk memenuhi pengobatan putrinya serta biaya hidup mereka di Singapura, Denada rela menjual dua rumahnya.
Unggahan tentang menjual rumah itu ramai diperbincangkan hingga akhirnya Denada buka suara lewat kanal YouTube-nya.