Seenak Jidat Isi Bensin Tak Mau Bayar, 6 ABG Diduga Begal di Semarang Ini Malah Acungkan Pedang, Ini Penuturan Saksi

Senin, 20 Juli 2020 | 19:42
Istimewa via tribunjateng.com

Enam ABG Semarang isi bensin tak mau bayar di SPBU Ngaliyan

Gridhot.ID - Kendaraan bermotor memang perlu diisi dengan bahan bakar minyak agar dapat beroperasi.

Untuk itulah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ada.

Namun baru-baru ini beredar rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi gangster di sebuah SPBU di Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Geram Saat Ditegur Serobot Antrean Beli Bensin, Pemotor Pria Ini Tampar Petugas Wanita SPBU, Pelaku Jadi Buronan Warganet

Enam remaja dengan menaiki tiga sepeda motor melakukan tindakan tidak terpuji di SPBU Ngaliyan Semarang, Sabtu (18/7/2020) sekira pukul 01.30 WIB.

Mereka melakukan penipuan terhadap petugas SPBU dengan cara meminta tangki bensin motor mereka diisi oleh petugas setelah itu kabur tanpa membayar.

Petugas SPBU, Martin membenarkan kejadian yang menimpanya tersebut.

Baca Juga: Sedulur Bonek Dapat Apresiasi, Tri Rismaharini Simpan Jurus Jitu Basmi Gengster Surabaya Hingga Pelaku Tak Bisa Ngeles, Rekaman CCTV Jadi Kunci

Dia pun menceritakan kronologi kelakuan para remaja tersebut.

Saat bertugas shift malam, ada tiga motor dikendarai oleh enam remaja dengan kisaran umur 16 tahun hingga 18 tahun.

Mereka tanpa memakai helm antre di stasiun pengisian khusus motor dan langsung meminta tangki mereka diisi bensin jenis premium.

Motor yang mereka bawa yakni Honda Revo, Vario, dan Beat.

Antean motor paling depan meminta diisi bensin Rp 20 ribu, dua motor lain masing-masing Rp 15 ribu.

Baca Juga: Dulu Viral Karena Kekejamannya Bunuh Bocah 6 Tahun Tanpa Rasa Bersalah, NF Kini Justru Bak Langit dan Bumi Setelah Diasuh Balai Anak, Pengurus: Sudah Bisa Menangis

"Saya tidak menyangka bakal ditipu karena setelah diisi mereka bilang yang akan membayar orang yang paling belakang," terangnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (19/7/2020).

Selepas tiga motor diisi, lanjut Martin, remaja paling belakang berlagak akan membayar.

Saat itu Martin juga akan melayani antrian motor berikutnya yang baru saja datang selepas enam remaja itu.

Baca Juga: Akhlaknya Hilang di Pochinki, Remaja Bau Kencur Ini Tega Pakai Duit Berobat Ayahnya Rp 307 Juta untuk Main PUBG Mobile, Akal Busuknya Ketahuan Saat Kondisi Ini

Namun ternyata mereka bertiga menyalakan motornya dan langsung kabur.

"Saya langsung teriaki mereka, konsumen saya yang akan beli bensin jadi tidak membeli lalu mengejar mereka," jelasnya.

Selanjutnya Martin juga ikut mengejar rombongan remaja tersebut tetapi tidak terkejar.

Martin lalu memilih kembali dan konsumennya yang mengejar gerombolan itu ternyata sudah kembali ke SPBU.

Dijelaskan Martin dari penuturan konsumen yang mengejar kelompok itu.

Baca Juga: Kedoknya Kerja Kelompok, 8 Siswa SMP SMA Ini Malah Kepergok Mesum di Satu Kamar Kos, Polisi: Udah 3 Hari Nginep Barengan

Sempat berhasil memepet para pelaku setelah jembatan penyebarangan tol Ngaliyan.

Setelah itu konsumennya menanyakan ihwal pembayaran bensin namun mereka berkilah.

Mereka mengaku sudah membayar.

Baca Juga: Kualat! Bohongi Orang Tua Ngaku Belajar Malah Main Game Online, ABG Ini Alami Lumpuh Tangan Usai Sebulan Penuh Pantengin Komputer

Konsumen tersebut tidak percaya dan dijawab oleh kelompok mereka dengan mengeluarkan senjata tajam berupa pedang.

"Mereka bawa sajam ada tiga orang, melihat sajam itu konsumen yang menolong saya akhirnya berhenti mengejar, takut."

"Dia kemudian membunyikan klakson keras-keras dan meneriaki mereka begal," katanya.

Diteriaki begal, lanjut Martin, kelompok itu mempercepat laju kendaraannya ke arah selatan atau ke BSB Mijen.

Dia mengaku tidak mengetahui keenam remaja itu.

Baca Juga: Tak Ciut Nyali di Hadapan Panglima TNI, Pemuda Ini Mendadak Bikin Heboh Saat Teriak Ingin Jadi Kapolri, Hadi Tjahjanto Bereaksi Begini

Kejadian tersebut juga pertama kali terjadi di SPBU tempatnya bekerja.

"Mereka ada indikasi kelompok begal atau gangster sebab bawa senjata tajam di jalan raya pada malam hari untuk apa, kalau orang biasa tidak seperti itu," jelasnya.

Dari kejadian tersebut, Martin sudah berniat melaporkannya ke Polrestabes Semarang berbekal rekaman kamera cctv.

Baca Juga: Rela Lepas Jabatan di Kepolisian Demi Nikahi Mantan Suami Veronica Tan, Intip Gaya Puput Nastiti Devi Jauh Sebelum Kenal Ahok, Istri Komisaris Utama Pertamina Punya Selera Sama dengan Bekas Majikan

Dia melaporkan kejadian itu ditemani oleh konsumen yang menolongnya.

Dia mendatangi Polrestabes tidak berselang lama selepas kejadian.

"Saya melaporkan ke Polrestabes bukan Polsek Ngaliyan atas ajakan konsumen saya itu agar penanganan cepat."

"Namun dari pihak kepolisian mengarahkan agar pemilik SPBU yang melaporkan kejadian itu jadi saya memilih mundur," terangnya.

Martin menyebut urung menindaklanjuti laporan itu lantaran tidak mungkin pimpinannya bakal laporan ke polisi untuk mengurus kerugian yang hanya Rp. 50 ribu.

Baca Juga: Rajam Anak Smp Sampai Pendarahan Otak, Bocah Bau Kencur Inilah yang Jadi Pentolan Geng Sadis Sukun Stres Semarang, Kekejamanya Buat Korban Masih Koma Sampai Sekarang

Dia pun lebih memilih mengikhlaskan kejadian itu dengan mengganti minus uang bensinnya dengan uang pribadi.

Dia menganggap kejadian itu sebagai suka duka menjadi petugas SPBU.

"Ya tujuan mengadu ke polisi agar para kelompok remaja itu bisa diringkus dengan harapan mereka jera sebab sudah berbuat tidak bertanggung jawab."

Baca Juga: Niat Tidur dalam Tenda Bareng Rombongan, Pendaki Gunung Guntur Ini Kaget Tersadar Ditemukan Warga dalam Kondisi Nyaris Telanjang, Tak Sadar Sudah Nyasar di Tengah Hutan Sendirian Selama 31 Jam, Begini Kisahnya

"Apalagi mereka bawa senjata tajam yang tentunya membahayakan," katanya.

Martin menambahkan kejadian ini tidak terulang lagi.

Dia pun akan lebih berhati-hati menghadapi konsumennya.

"Saya selalu berprasangka baik kepada konsumen,semoga enam remaja itu lekas sadar," tandasnya.

(iwn)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul6 ABG Isi Bensin Tak Mau Bayar di SPBU Ngaliyan Semarang, Pas Dikejar Pamerin Pedang(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Tribunjateng.com