Gridhot.ID - Sekarang ini dunia game hp sudah semakin ramai digandrungi.
Salah satu game yang tak habis penggemar adalah PUBG.
PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) Mobile emang jadi salah satu game terpopuler di dunia saat ini.
Nggak jarang akirnya PUBG Mobile bisa sebabkan kecanduan, seperti yang dialami sama seorang remaja di India.
Baca Juga: Dikira Becanda, Mastur Kisahkan Detik-detik Kematian Omas, Sempat Pingsan dan Dikira Lawakan Saja
Cowok berusia 17 tahun dilaporkan menghabiskan uang sebesar 1,6 juta rupee atau sekitar Rp 307 juta untuk bermain game PUBG Mobile.
Jumlah uang yang besar itu dihabiskan buat ngebeli item dalam aplikasi, seperti artileri, tiket untuk turnamen, dan perlengkapan lainnya selama sebulan.
Mirisnya, uang ratusan juta rupiah itu merupakan dana tabungan untuk pengobatan ayahnya.
Menurut laporan The Tribune, cowok yang tinggal di Khagar, India tersebut minjem ponsel milik ayahnya untuk dipakai belajar online selama satu bulan.
Baca Juga: Ingat Wawan? Sempat Bikin Geger Karena Ngamar Bareng Artis FTV Padahal Harusnya Ditahanan, Suami Airin Rachmy Diani Kini Diganjar Hukuman Jauh dari Tuntutan KPK, Padahal Rugikan Negara Hingga Rp 1,9 Triliun
Namun bukannya dimanfaatkan belajar, handphone ayahnya justru dipake untuk bermain PUBG Mobile.
Remaja itu tahu kalo rekening bank ayahnya terhubung dengan smartphone. Di ponsel tersebut tersimpan transaksi online, detail rekening bank, dan detail kartu, sehingga dia bisa pake dengan mudah untuk beli item dalam aplikasi PUBG.
Liciknya, semua proses transaksi PUBG Mobile dihapus dari ponsel tersebut. Karena pesan dari bank dihapus, segala transaksi yang terjadi selama sebulan itu nggak diketahui sang ayah.
Transaksi baru diketahui setelah mendapatkan laporan dari bank. Parahnya, anak itu juga menghabiskan tabungan di rekening ibunya dan miliknya sendiri.
Baca Juga: Kantongi Hasil Rapid Test, 8 Tim Kemenparekraf Dinyatakan Positif Covid-19 Saat Kunjungan Kerja di Solo, Begini Nasib Hotel yang Ditempati
Sang anak nyoba untuk bohongin orang tuanya dengan ngelakuin trik transfer antar tiga rekening, agar orang tuanya tidak curiga dengan saldo akun banknya.
"Setelah kami menerima detail dari bank, saya menemukan bahwa pada beberapa kesempatan ia memindahkan sejumlah uang dari satu bank ke bank lain untuk menghindari saldo nihil.
Dia menggunakan telepon ibunya untuk beberapa waktu dan ibunya nggak terlalu waspada untuk memperhatikan hal ini," kata sang ayah dikutip India Today.
Sang ayah mengatakan kepada The Tribune, kalo dia punya penyakit dan sejumlah besar uang disimpan dalam tabungan itu untuk perawatannya.
Baca Juga: Mantan Staf Khusus Menteri Jonan Meninggal Dunia Saat Bersepeda, Warga Takut Menolong Karena Wabah Corona, Polisi Ungkap Kronologi Lengkapnya
Ayah remaja itu bilang, masa depan benar-benar nggak ada harapan, karena uang untuk situasi darurat, perawatan kesehatan, dan pendidikan sudah habis.
Setelah kejadian yang mengejutkan itu, sang ayah menyuruh anaknya itu bekerja di bengkel skuter. Kemudian, dia nggak lagi ngasih anaknya smartphone bahkan untuk belajar online sekalipun.
"Saya tidak bisa membiarkan dia duduk diam di rumah dan memberinya ponsel, bahkan untuk belajar. Dia bekerja di bengkel skuter sehingga dia menyadari betapa sulitnya untuk mendapatkan uang. Saya sekarang putus asa sebagian uang tabungan diselamatkan untuk masa depan anak saya," jelasnya.
Menurut Sensor Tower, game PUBG Mobile meraup pemasukan tertinggi di bulan Mei dan Juni 2020 dan mengalahkan game-game lain.
Baca Juga: Penyerang Novel Baswedan Divonis 2 Tahun Penjara, Pakar Sebut Tuntutan Awal Lecehkan Hukum Indonesia, Sang Penyidik Senior KPK Suruh Polisi Bebaskan Para Tersangka
Sumber utama pendapatan itu sebagian besar adalah pembelian yang dilakukan pada aplikasi lewat Unknown Cash (UC), mata uang dalam game, untuk digunakan membeli barang-barang seperti senjata, kostum, amunisi segar, dan lain sebagainya.
Artikel ini telah tayang di Hai Online dengan judul Miris! Remaja India ini Tega Habiskan Uang Berobat Bapaknya Rp 307 Untuk PUBG.
(*)
Source | : | Hai |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar