Find Us On Social Media :

Terungkap! Lingkaran Setan Perputaran Pengedar Narkoba di Kampus Swasta Jakarta, Salah Satunya Anak Fisip

Wakapolres Jakarta Selatan, AKBP Choiron El Atiq mengatakan, para pengedar narkotika jenis ganja menggunakan tas saat menjual ganja di lingkungan kampus swasta di bilangan Meruya, Kembangan, Jakarta

Gridhot.ID - Jaringan pengedar ganja di lingkungan kampus swasta di bilangan Meruya, Kembangan, Jakarta terungkap.

Dua pengedar yang berstatus mahasiswa aktif di kampus swasta tersebut telah menjual ganja di lingkungan kampus selama hampir setahun.

"Mereka (jual) dibagi per paket harga Rp300.000. Itu bisa jadi 15-20 linting (ganja)," kata Wakapolres Jakarta Selatan, AKBP Choiron El Atiq saat merilis kasus di Polres Jakarta Selatan, Selasa (21/7/2020).

Baca Juga: Ritual Malam Mulan Jameela Bikin Ari Lasso Terperangah, Ahmad Dhani: Kalau Sudah Punya Kedaulatan Nggak Bakal Masuk

Para pengedar tersebut menjual paket-paket ganja dengan berat bervariasi. Adapun satu paket ganja dibungkus dengan berat sekitar lima gram.“Oknum mahasiswa itu hampir setiap hari membawa tas dan mengedarkan barang dagangannya setengah kilogram dan selalu habis setiap hari,” kata Choiron.

Para pengedar menjual ganja kepada para mahasiswa di lingkungan kampus swasta itu.

Baca Juga: Jadi Korban Keisengan Inul Daratista, Adam Suseno Justru Digilai Wanita Hingga Disebut Sebagai Pria Idaman, Netizen: Ya Allah, Beri Aku Suami Sepengertian Mas Adam!

Bahkan, mereka berani membawa paket-paket ganja ke kampus bahkan ke dalam ruang kuliah menggunakan tas.

“Dia (pengedar ganja) belajar seperti biasa, kuliah seperti biasa karena di dalam tas itu juga ada buku. Dia beraktivitas seperti biasa sambil menjual (ganja),” ujar Kasat Reserse Narkoba Polres Jakarta Selatan, Kompol Vivick Tjangkung.

Polisi menangkap tujuh orang, tiga di antaranya mahasiswa aktif berinisial II, CR, AN dan satu alumni universitas di Jakarta Barat itu, yaitu AYH.

Tiga lainnya adalah petugas sekuriti minimarket di Tangerang Selatan berinisial DW, karyawan swasta di Ciledug berinisial AVH, dan tukang ojek berinisial AS. Choiron mengatakan, mahasiswa yang ditangkap rata-rata berada di semester akhir.

Mereka berasal dari fakultas yang berbeda yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik.

Baca Juga: Israel Kembali Berniat Lakukan Agresi, Serangan Rudalnya Langsung Dicegat Suriah, Meledak Silaukan Langit Damaskus, Sumber Intelijen Sebut Iran Juga Jadi SasaranDari tangan pelaku, polisi menyita satu paket narkotika jenis ganja seberat 987,2 gram, sebungkus kertas cokelat yang berisi ganja seberat 28,1 gram, 2,5 paket ganja seberat 2,4 kilogram, setengah paket ganja seberat 600 gram, 14 paket ganja seberat 450 gram, dan satu bungkus plastik hitam berisi ganja seberat 193,1 gram.

Polisi menjerat para tersangka dengan Pasal 114 ayat 2 Sub pasal 111 ayat 2 Jo 132 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No.35 tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Ancaman hukuman maksimal untuk mereka adalah hukuman mati. (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahasiswa Aktif Jual Ganja Rp 300.000 Per Paket di Lingkungan Kampus",