Beda Jauh dari Amerika Serikat yang Asal Serang Tiongkok di Laut China Selatan Pakai Otot, Australia Selangkah Lebih Jauh dari Donald Trump, Keluarkan Deklarasi Penolakan Langsung ke PBB

Sabtu, 25 Juli 2020 | 20:25
Dok. Angkatan Militer AUSTRALIA

Gambar Ilustrasi: Pasukan Australia yang berjaga di Laut China Selatan

Gridhot.ID - Konflik Laut China Selatan tak hanya mengundang negara-negara sekitar ASEAN, namun juga Amerika Serikat.

Seringnya AS pamerkan kekuatan di sana membuat konflik dengan China kian panas.

Salah satu yang mulai terpancing adalah Australia.

Baca Juga: Pedenya Tumpah-tumpah, Nia Ramadhani Santai Ardi Bakrie Beri Sinyal Mau Nambah Istri: Cari yang Kayak Gimana?

Australia telah menolak klaim teritorial dan maritim Beijing di Laut China Selatan, dalam sebuah deklarasi resmi untuk PBB.

Deklarasi Australia ini juga kian mendekatkan posisi "Negeri Kanguru" dengan Amerika Serikat ( AS), dalam pertikaian dengan China.

Dalam sebuah pernyataan yang diajukan pada Kamis (23/7/2020) Australia mengatakan, "tidak ada dasar hukum" untuk beberapa klaim China di Laut China Selatan yang penuh sengketa, termasuk pulau buatan di sana.

Baca Juga: Bau Anyir Menyeruak Saat Barang Bukti Dibuka, Pisau yang Ditemukan di bawah Tubuh Yodi Prabowo Ternyata Hanya Dijual Satu Unit dalam Sepekan, Begini Penjelasan Polisi

"Australia menolak klaim China untuk 'hak bersejarah' atau 'hak dan kepentingan maritim' sebagaimana ditetapkan dalam 'perjalanan panjang sejarah' di Laut China Selatan," demikian bunyi pernyataan itu yang dikutip AFP Sabtu (25/7/2020).

"Tidak ada dasar hukum bagi China untuk menggambar garis pangkal lurus yang menghubungkan titik-titik terluar kelautan atau 'kelompok pulau' di Laut China Selatan, termasuk di sekitar kepualauan 'Four Sha' atau 'benua' atau 'kepulauan terpencil'."

Deklarasi itu keluar setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan upaya Beijing menguasai wilayah dan sumber daya di Laut China Selatan adalah ilegal, dan secara eksplisit mendukung klaim teritorial negara-negara Asia Tenggara terhadap China.

Baca Juga: Lagi Stres Mikir Kasus 'Sengketa' Bisnis Ayam Gepreknya, Ruben Onsu Kini Harus Jalani Sidang Lain Secara Online, Muka Tegang Dandan Rapi di Depan Kamera Disaksikan Betrand dan Thalia

Beijing mengklaim hampir semua wilayah Laut China Selatan, berdasarkan garis sembilan yang merupakan garis batas samar dari peta tahun 1940-an.

Peningkatan ketegangan baru-baru ini terjadi jelang pembicaraan tahunan antara Australia dan AS.

Para menteri melakukan perjalanan ke Washington untuk pertama kalinya, sejak perbatasan Australia ditutup karena pandemi virus corona.

Baca Juga: Bentangkan Rantai Laut dari Jepang Sampai ke Indonesia, Amerika Serikat Tegas Batasi Gerak Tiongkok di Laut China Selatan, Beijing Langsung Sebut Niat Kaki Tangan Trump Penuh Tujuan Buruk

Pertemuan-pertemuan tersebut diadakan pada "waktu krusial" dan sangat penting diadakan secara tatap muka, kata Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne dan Menteri Pertahanan Linda Reynolds dalam pernyataan pada Sabtu.

Hubungan AS dengan China telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir, terutama karena persoalan dagang, pandemi virus corona, dan UU Keamanan Nasional Hong Kong.

Pada Jumat Beijing memerintahkan konsulat AS di Chengdu untuk ditutup, sebagai pembalasan atas ditutupnya konsulat China di Houston karena tuduhan pencurian kekayaan intelektual.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Australia Resmi Keluarkan Deklarasi Ke PBB Tolak Klaim Tiongkok atas Laut China Selatan.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Tribun Jateng