Gridhot.ID-Amerika Serikat ( AS) dan Australia pada Selasa kemarin (28/7/2020) mengatakan bahwa mereka akan memperluas kerja sama militer di tengah meningkatnya tensi dengan China.
"AS tahu ancaman yang dihadapi Anda dan oleh dunia. Dan AS mendukung Anda dalam ikatan aliansi kami, yang tidak bisa dirusak," ujar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo selama konferensi pers bersama, sebagaimana dikutip media Perancis AFP.
Tak mau kalah langkah, China pun berusaha keras untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara tetangganya di Asia Tenggara dalam beberapa pekan terakhir.
Tiongkok menjanjikan bantuan pemulihan akibat wabah virus corona dan kerja sama ekonomi yang secara khusus ditargetkan pada negara-negara selama ini ramah kepada Washington.
Ketika persaingan China dan AS melaju ke arah konfrontasi penuh, Beijing meningkatkan tekanan pada negara-negara tetangga untuk mencegah munculnya koalisi yang bermusuhan di dekat pintu rumahnya.
Tak lama setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengecam China atas klaimnya yang luas ke Laut Cina Selatan dua minggu lalu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menenangkan Vietnam dan Filipina yang selama ini paling vokal sial sengketa maritim.
Sementara Presiden China Xi Jinping berbicara kepada para pemimpin di Thailand dan Singapura melalui sambungan telepon.
Di sisi lain, Thailand dan Filipina adalah sekutu perjanjian dengan Washington dan Singapura telah lama menjadi mitra keamanan tepercaya AS.
Akibatnya, negara-negara ini dan anggota ASEAN lain semakin terpecah antara Beijing dan Washington, dengan strategi penyeimbang yang telah teruji di bawah uji stres terbesar di tengah meningkatnya risiko konfrontasi langsung.
"Memang benar bahwa, ke depan, negara-negara Asean akan menemukan diri mereka dalam posisi yang semakin genting yang dapat memaksa mereka untuk memilih salah satu pihak," kata Collin Koh, seorang peneliti dari Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Universitas Teknologi Nanyang Singapura.
Angkatan laut AS dan China melakukan latihan perang di wilayah tersebut awal bulan ini, dengan dua kapal induk AS dari armada Pasifiknya dikerahkan di Laut China Selatan.
Baca Juga: Demi Beli Beli Kuota Internet, Siswi SMP Nekat Jual Diri, Dibayar Rp 500 Ribu Sekali Kencan
Selain memberikan dukungan tegas kepada penuntut saingan China dalam sengketa maritim, AS itu juga bagian dari strategi penahanan yang ditingkatkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap China menjelang pemilihan umum AS pada November.
Selama pembicaraannya dengan rekan-rekannya dari Vietnam dan Filipina, Wang mengecam AS yang dianggap sebagai keributan, yang dianggap China sebagai campur tangan dalam situasi yang sudah tegang di wilayah tersebut.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "AS kian mengancam, China coba merebut hati tetangganya di ASEAN"