Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Kasus prostitusi dari kalangan artis kembali terjadi.
Kepolisian Bandar Lampung berhasil meringkus artis berinisial VS di sebuah hotel berbintang di Bandar Lampung.
Identitas artis VS itu pun belakangan diketahui sebagai Vernita Syabilla.
Melansir TribunLampung.co.id, Vernita Syabilla (VS) ternyata menawarkan jasa kencan kepada sejumlah rekanan terduga muncikari, MAZ dan MM, yang hendak menggunakan jasanya.
Tarif kencan Vernita diduga sebesar Rp 30 juta semalam.
Vernita Syabilla digelandang ke Mapolresta Bandar Lampung dari sebuah hotel berbintang di Bandar Lampung, Selasa (28/7/2020) malam.
Ia ditangkap bersama dua orang terduga muncikari prostitusi online.
Saat ditangkap, polisi berhasil mengamankan uang total Rp 30 juta, alat kontrasepsi, dan bukti chat menjajakan diri.
"Ada bukti transfer Rp 15 juta dan uang tunai Rp 15 juta. Barang bukti lain, kami menemukan satu kotak alat kontrasepsi serta empat unit ponsel. Bahkan ada bukti chat di handphone-nya, dimana VS ini menawarkan jasa kencan kepada rekanan MAZ dan MM," beber Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Yan Budi Jaya, Rabu (29/7/2020).
Seperti diberitakan Gridhot sebelumnya, sosok Vernita Syabilla dikenal sebagai penyanyi dan selebgram yang berasal dari Bandung.
Sementara itu, ditilik dalam akun Instagram Vernita, ada foto yang menjadi sorotan warganet, yakni foto VS mengenakan baju PAN.
Dilihat dari akun VS, pelantun lagu "Koko Tamvan" ini diketahui menjadi salah satu kader Partai Amanat Nasional (PAN).
Nampak beberapa fotonya sedang berkumpul bersama rekannya di Perempuan Amanat Nasional (PUAN) DKI.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, pun mengungkap kedudukan Vernita Syabilla dalam PAN.
Dilansir Gridhot dari Tribunnews.com, Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, mengatakan bahwa Vernita Syabilla bukanlah kader PAN.
"Dia bukan kader (PAN)," kata Zulhas, sapaan akrab Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan saat ditemui di Kantor DPP PAN, Jakarta, Rabu (29/7/2020) kemarin.
Menurut Zulhas, PAN memiliki organisasi yang bernama Persatuan Perempuan Amanat atau disingkat PUAN.
Di dalam organisasi tersebut terdapat banyak simpatisan sehingga simpatisan tersebut bukan merupakan kader PAN.
"PUAN itu Persatuan Perempuan Amanat. Nah, itu simpatisannya banyak, ada wartawan, ada macam-macam orang. Simpatisan bukan pengurus," ucap Wakil Ketua MPR RI itu.
Zulhas menambahkan, PAN tidak bisa menolak jika ada masyarakat yang ingin bergabung menjadi simpatisan. Namun dia menegaskan simpatisan itu bukan bagian dari kader bahkan pengurus PAN.
"Simpatisan banyak, jutaan ya macam-macam. Kita terima siapapun orangnya, simpatisan PAN kan boleh kayak yang milih PAN itu 10 juta orang ya macam-macam. Boleh punya hak suara kan, one man one vote, tapi bukan pengurus," ujarnya. (*)