Gridhot.ID - Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) merayakan hari jadinya yang ke-93 pada Sabtu (1/8/2020).
PLA tahun ini menjalani misi yang sangat sulit, termasuk menanggapi ancaman militer dari negara lain di Laut China Selatan, Selat Taiwan, dan perbatasan India.
MelansirGlobal Times,di luar ancaman militer, Kementerian Pertahanan Nasional, Kamis (30/7/2020) menyatakan, PLA telah berhasil menangani banjir setelah mereka menyelesaikan misi memerangi virus corona baru.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Ren Guoqiang mengatakan, PLA dan Kepolisian China mengirim lebih dari 720.000 personel untuk melakukan 3.749 misi di seluruh wilayah yang terkena dampak banjir belum lama ini.
Tapi, tahun 2020 juga menjadi tahun yang intens untuk pengembangan senjata dan peralatan militer China, meski ada pandemi virus corona.
MengutipGlobal Times, pada 12 Januari, Nanchang, kapal perusak tipe 055 dengan rudal berpandu pertama China, secara resmi bergabung dengan Angkatan Laut PLA lewat seremoni di sebuah pelabuhan di Qingdao, Provinsi Shandong, China Timur.
Di bulan-bulan berikutnya, Nanchang melakukan serangkaian pelatihan termasuk penembakan senjata utama, ketika pengamat militer mengatakan, kapal perang China itu berada di jalur cepat untuk mencapai kemampuan operasional awal.
Pada 22 April, Cina meluncurkan kapal serbu amfibi Tipe 075 kedua di Shanghai.
Tipe 075 pertama, yang meluncur pada September 2019, segera melakukan pelayaran perdananya.
Kemudian, Kementerian Pertahanan China, Kamis (30/7),mengungkap pembom H-6J untuk pertama kalinya tampil perdana dalam latihan di Laut China Selatan baru-baru ini.
Pesawat tersebut membawa rudal jelajah supersonik anti-kapal dan memiliki jangkauan tempur lebih jauh.
Di darat, senjata terbaru PLA yang melakukan debut publik mereka adalah tank ringan Tipe 15 dan artileri howitzer yang dipasang di kendaraan PCL-181.
Menurut pakar militer, kemajuan lebih lanjut dalam pengembangan senjata baru China kemungkinan akan muncul di pameran dirgantara dua tahunan pada November nanti.
Yakni, jet tempur siluman J-20 dengan mesin yang dikembangkan di dalam negeri.
Pada Kongres Rakyat Nasional yang berlangsung Mei lalu, China mengumumkan kenaikan anggaran pertahanan 2020 sebesar 6,6% menjadi 1,27 triliun yuan atau sekitar US$ 178,2 miliar.
Ini akan memastikan China memiliki kemampuan untuk menghadapi peningkatan ancaman militer dari negara lain, kata para analis.
Artikel initelah tayang di Kontan dengan judul:"Hari ini angkatan bersenjata China ulang tahun, berikut mesin perang baru mereka."
(*)