Diam-diam Mematikan, Inilah Penampakan Senjata Maut TNI AL yang Jarang Diekspos, Dijamin Bakal Buat Kapal Coast Guard China Remuk Jika Nekat Masuk Natuna

Selasa, 04 Agustus 2020 | 10:13
KRI Oswald Siahaan 354

KRI Oswald Siahaan saat luncurkan rudal anti kapal permukaan P-800 Oniks aka Yakhont

Gridhot.ID-Awal tahun 2020 lalu Natuna mencuri perhatian dunia karena pelanggaran batas wilayah laut yang dilakukan oleh China.

Sampai saat ini, kondisi di perairan Natuna masih tegang.

Ketika China melanggar Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, TNI langsung gerakkan operasi siaga tempur di Natuna Utara.

Baca Juga: Melihat dengan Mata Kepala Sendiri, Mantan Anak Buah Veronica Tan Bongkar Sifat Asli Janda Ahok di Belakang Kamera: Ada Loh Orang Setulus Ini

Kapal apapun yang nekat masuk tanpa izin di Natuna akan menghadapi konsekuensi yang sangat serius.

Maka dari itu memperkuat otot bagi tentara republik segala lini sangat perlu.

Jika kita kembali menenggok berita-berita pelanggaran batas wilayah kedaulatan Republik Indonesia aspek laut di tahun 2005, pastilah muncul kata kunci 'Ambalat'.

Baca Juga: Heboh Sosok Hadi Pranoto, Pria yang Klaim Dirinya Profesor hingga Jual Obat Corona Seharga Rp 150 Ribu, Ahli Biologi Molekuler: Dia Cuma Cari Keuntungan dan Eksploitasi Ketidaktahuan Orang!

Ya, Ambalat ialah Blok laut (bukan pulau) seluas 15.235 kilometer persegi yang terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar.

Wilayah ini berada di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah dan Kalimantan Timur.

Berbagai pelanggaran teritorial laut sering terjadi di Ambalat pada tahun 2005.

Pelanggaran sering dilakukan oleh TLDM (AL Malaysia).

Diperkirakan mereka sudah 35 kali 'slonong boy' masuk tanpa permisi ke wilayah laut milik Indonesia.

Baca Juga: Disebut Mbak You Pelit Restu untuk Anaknya Karena Minta yang Mapan, Ayah Lesty Kejora Semprot Balik Terawangan Sang Paranormal Pakai Fakta Ini: Enggak Perlu Anak Jenderal!

Insiden paling menegangkan terjadi pada 8 April 2005.

Saat itu KRI Tedong Naga milik TNI AL menyerempet kapal Diraja Rencong TLDM karena ketahuan melanggar batas laut wilayah Indonesia.

Tensi ketegangan kedua negara meningkat setelah kejadian itu.

Baca Juga: Luka Parah Tergolek Lemah di RS, Putra Aji Pelajar Peretas Situs NASA Kritis Usai Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Keluarga: Kena Bacokan Sampai Tengkoraknya Retak

Bahkan, Panglima TNI sampai harus menerbitkan Surat Keputusan menyikapi insiden tersebut.

Panglima TNI menyatakan TNI AL hanya boleh melepaskan tembakan jika Malaysia lebih dulu menembak mereka.

Pelanggaran wilayah juga terjadi kembali hingga tahun-tahun berikutnya yang dilakukan oleh TLDM.

Pada Juli 2017 misalnya, TLDM mengganggu pembangunan mercusuar Karang Unarang.

Surat protes dianggap sudah tak mempan lagi untuk memperingatkan militer Malaysia akan 'kebandelannya'.

Baca Juga: Dulu Hidup Susah dan Tak Ada Biaya Berobat, Rizky Febian Pernah Divonis Hanya Bertahan Hidup 6 Bulan Karena Hal Ini

Diperlukan upaya nyata untuk mencegah hal serupa terjadi di masa mendatang.

Menyikapi hal ini, TNI AL mulai berbenah diri, armada laut diperkuat.

Sadar bahwa diplomasi tidak bisa hanya dengan mulut, maka Indonesia membeli Rudal anti kapal dari Rusia P-800 Oniks 'Yakhont' yang didatangkan pada tahun 2010.

Baca Juga: Ngawur! Bambang Soesatyo Mengaku Tak Pernah Minta Kapolri Idam Azis Izinkan Warga Sipil Punya Senpi Kaliber 9 MM, Sang Ketua MPR: Jangan Percaya Pelintiran Berita

Rudal maut ini bukan senjata sembarangan.

Diketahui hanya Vietnam, India, Suriah dan Indonesia yang memilikinya.

Military Today
Military Today

Yakhont, Rudal Pelumat Kapal Induk Milik Indonesia yang Bisa Jangkau Sasaran Sejauh 300 Km

Jangkauan Yakhont pun sangat jauh, yaitu bisa terbang menghantam target sejauh 300 km dari tempatnya diluncurkan.

Rudal ini bersifat fire & forget, yakni jika sudah ditembakkan rudal akan mencari sasarannya sendiri dan kapal bisa langsung cabut dari lokasi.

Kecepatan rudal ini pun supersonik (2 mach) 2 kali lebih cepat dari suara.

Baca Juga: Inilah Sosok Hadi Pranoto, Pria yang Ngaku Profesor dan Pakar Mikrobiologi, Ternyata Anggota Keluarga yang Undang Rhoma Irama di Acara Sunatan Bogor

Uji coba rudal ini pun pernah dilakukan oleh TNI AL pada Oktober 2012 yang lalu.

Yakhont sukses diluncurkan dari KRI Oswald Siahaan dan menghantam target Eks KRI LST Teluk Berau yang telah dipensiunkan sampai tenggelam.

Terbukti dengan hadirnya Yakhont di inventori senjata, TNI AL mampu membuat panik dan keder Malaysia.

Baca Juga: Pernah Tinggal di Rumah Bekas Kuburan, Cinta Laura Ngaku Alami Kejadian Mistis, Lihat Sosok Berlidah Panjang Mirip Sang Bunda Hingga Hampir Tenggelam Karena Hal Ini

Tercatat pelanggaran batas wilayah laut di Ambalat turun drastis akibat penguatan Armada TNI AL termasuk datangnya Yakhont.

Sekarang perkuatan seluruh Matra TNI sedang berjalan melalui program Minimum Essensial Force (MEF) yang sudah menginjak tahap kedua menuju tahap ketiga.

Jadi, sekarang jangan coba-coba ganggu atau melanggar teritori laut Indonesia jika tak mau disengat Yakhont.(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Alamat Coast Guard China Remuk di Natuna Jika TNI AL Sampai Hati Luncurkan Rudal Maut Pelibas Kapal Induk Ini"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Sosok.id