Jokowi Pernah Turun Tangan, Pengamen Topeng Monyet Kini Kembali Tertangkap Kamera Siksa Kera, Ngakunya ke Kasatpol PP Sedang Lakukan Pembinaan

Selasa, 04 Agustus 2020 | 19:42
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA

Tangkapan layar video saat dua pengamen topeng monyet melakukan penganiayaan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (2/8/2020)

Gridhot.ID - Hiburan topeng monyet di Indonesia hingga sekarang masih mengundang kontroversi.

Pasalnya, di Jakarta hiburan topeng monyet di Ibu Kota tak berhenti di tahun 2014 saat Joko Widodo yang kala itu menjabat Gubernur melarang aktivitas.

Pada Minggu (2/8/2020) warga Jakarta kembali menyaksikan sisi lain atraksi topeng monyet yang sempat jadi primadona hiburan bagi warga DKI.

Baca Juga: Untung Sasaran Ujinya KRI yang Dipensiunkan Sampai Tenggelam, Yakhnot si Rudal Maut Milik TNI AL Bisa Saja Remukkan Kapal Coast Guard China di Natuna, Malaysia Saja Ketakutan

Yakni lewat video berdurasi 36 detik yang menampilkan dua pengamen topeng monyet sedang menganiaya seekor monyet ekor panjang.

Video tersebut diambil di kawasan Pulo Jahe, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung tempat kedua pengamen pria tinggal mengontrak.

Kasatpol PP Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan usai video viral jajarannya sudah mendatangi lokasi kedua pengamen tinggal.

Baca Juga: Minum Sirup dan Makan Gorengan Bersama Warga, Kehidupan Sederhana Ariel Noah Tertangkap Kamera, Beda dengan Kebanyakan Artis yang Suka Umbar Harta

"Ternyata ada ditemukan, tempatnya di permukiman padat di sebuah kontrakan. Ya memang mata pencahariannya topeng monyet," kata Budhy saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (3/8/2020).

Budhy mengaku jajarannya dan pihak Kelurahan Jatinegara urung bertemu kedua pengamen yang mengontrak di wilayah RT 05/RW 14.

Pasalnya saat menyambangi kontrakan, kedua pengamen pengamen lebih dulu meninggalkan huniannya bersama sang monyet untuk mengamen.

"Pelakunya belum ada, hanya ada tiga orang lain. Kemudian diminta menandatangani surat pernyataan tidak melakukan penyiksaan lagi," ujarnya.

Namun dari penelusuran awal jajarannya di lokasi pengamen tinggal, Budhy menuturkan penganiayaan yang terekam video memiliki maksud.

Baca Juga: 13 Hari Terbaring di ICU, Polo Srimulat Dikabarkan Keluar Rumah Sakit Karena Kekurangan Biaya, Sang Anak Ungkap Fakta Sebenarnya

Tujuannya menggembleng monyet agar bertindak sesuai keinginan pengamen atau disebut meng-nolkan pikiran primata itu.

"Katanya lagi pembinaan. Jadi monyet itu di-nolkan isi pikirannya. Katanya seperti itu, jadi kalau tidak mengikuti instruksi mau tidak mau ya begitu (dianiaya)," tuturnya.

Motif penganiayaan yang disampaikan Budhy sebenarnya bukan hal baru, alasan ini mendasari Pemprov DKI saat melarang topeng monyet.

Baca Juga: 8 Tahun Nikah Siri dengan Suami Kedua, Rachel Maryam Kini Resmikan Pernikahannya Secara Negara, Hamil Tua Jadi Alasan Sang Aktris Ajukan Permohonan Isbat

Melansir kompas.com, saat menjabat Gubernur Jokowi mengingatkan warga penyiksaan dalam dunia topeng monyet bukan main-main.

"Jangan anggap main-main. Topeng monyet itu sudah menjadi isu internasional. Kasihan monyetnya," kata Jokowi sebagaimana dikutip berita kompas.com, Jumat (18/10/2013).

Sebagai informasi, dalam video tampak satu pria tampak memukul monyet yang diajak ngamen dengan batang bambu untuk memikul gerobak.

Sementara pria pemegang tali kekang menarik jerat yang terikat ke leher hingga monyet tertarik ke arahnya lalu memukuli, dan menendang.

Ketua RT 05/RW 14 Kelurahan Jatinegara, Misto membenarkan dua pria penganiaya monyet dalam video merupakan warganya.

Baca Juga: Tahun 2020 Tinggal 4 Bulan Lagi, Indonesia Terancam Resesi, Ekonom Singgung Skenario Terburuk

Namun dia mengaku tak tahu perilaku keduanya, Misto pun menyesalkan tindak penganiayaan yang dilakukan kepada monyet.

"Untuk bagaimana selanjutnya saya serahkan ke petugas yang berwenang. Tadi Satpol PP dan pihak Kelurahan sudah datang ke kontrakan yang bersangkutan," kata Misto.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Aniaya Monyet untuk Mengamen, Pengamen Berdalih Agar si Binatang Menurut"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber TribunJakarta.com