Find Us On Social Media :

Dicabut dari Tanah Kelahirannya Saat Konflik Timor Timur, Kalistru Momode Kisahkan Masa Kecilnya Dipungut Tentara Indonesia dari Keluarga: Hati Saya Hancur Telah Meninggalkan Ibuku di Gereja

Ilustrasi

Gridhot.ID - Ingatan Alis mengenai keluarganya di Timor Leste sudah memudar.

Alis diambil oleh seorang tentara Indonesia saat masih berusia delapan tahun.

Lalu, suatu hari datanglah seseorang mencari dirinya.

Baca Juga: Dilaporkan ke Polda Bali Terkait Dugaan Ujaran Kebencian, Jerinx SID Mangkir dari Panggilan Polisi, Kuasa Hukum Sebut Kliennya Tak Bermaksud Hina IDI

"Hati saya hancur karena telah meninggalkan ibuku di gereja," ujar Alis.

"Saya merasa bersalah sebab bila saya tak meninggalkannya, mungkin saya akan berada di sisinya saat beliau meninggal dunia."

"Mungkin saja saya beruntung dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Baca Juga: Ledakan Super Besar Luluh Lantakkan Kota Beriut, Begini Kesaksian Mahasiswa Indonesia di Lebanon: Masjid Muhammad Al-Amin Terkena Dampak yang Cukup Dahsyat

Namun ibu dan ayah, yang telah kehilangan anaknya, tentu saja sangat menderita."

Di bawah bayang-bayang gedung Gereja Katolik berdinding cerah di Ainaro, Timor-Leste, Kalistru beranjak menuju jalan desa.

Dia masih kanak-kanak berusia delapan tahun.