Sebagai informasi, Polda (tak disebutkan daerah mana) telah mengarahkan peserta tes untuk melakukan swab test di Rumah Sakit Bhayangkara di daerah tersebut.
"Yaudah terus aku diskusiin sama Papa gimana-gimananya. Kok ga sinkron gitu loh?! Rapid hasilnya Non-reaktif, terus swab Negatif juga. Terus tbtb ada kawanku yg ngirim lewat wa, pdf nya press release gugus tugas. Sempat pula namaku disana?! No.3 coba liat," katanya penuh kecewa.
Melansir akun Twitter tersebut, dituliskan bahwa usahanya selama lebih dari satu tahun ini gagal hanya karena dinyatakan positif covid-19 tanpa bukti.
"Ampun kali la we, latihannya butuh waktu setahun lebih. Lari pagi sama sore. Belajar subuh, belajar malem. Kurang usaha apa bos? Tbtb dinyatakan gugur karena covid, tanpa bukti pula?! Mana stlh sidang akhir itu aku pangkas rambut pula biar kece buat tes ke pusat. Yah tbtb gagal:)," paparnya.
Ia pun melampirkan bukti hasil ronsen paru dan rapid ECLIA yang disebut lebih akurat dibandingkan dengan rapid test biasa.
Rupanya, calon taruni berinisial AKP ini tak hanya sendiri.
Sejumlah kawannya yang juga mengikuti tes masuk Akpol pun mengalami hal serupa.
"Ini bukan aku sendiri aja yg kena, tapi kawanku juga. Ada sekitar 6 orang yang tes Akpol disini yg kena kasus gini. Yang aku tau kabarnya, 3 orang kawan aku coba ulang swab karena gayakin, dan ternyata bener NEGATIF semua!!," pungkasnya. (*)