Find Us On Social Media :

Gajinya Terus-terusan Dipotong untuk Ganti Barang Hilang, Karyawan Alfamart Mulai Geram, Ancam Lakukan Mogok Kerja Selama 3 Hari

Salah satu gerai Alfamart

GridHot.ID - Pemotongan gaji memang sudah bukan hal yang asing bagi karyawan minimarket.

Pemotongan gaji akan dianggap menguntungkan karyawan apabila dilakukan untuk kepentingan tunjangan-tunjangan karyawan

Tetapi, yang dilakukan pihak toko minimarket dengan memotong gaji  karyawannya sebagai bentuk adanya ganti rugi dari karyawan. 

Baca Juga: Bakal Cair Bulan September, BPJS Ketenagakerjaan Mulai Saring Rekening Karyawan Calon Penerima Subsidi Gaji Rp 600 Ribu, Ini Kriterianya

Maka bisa dikatakan bahwa pemilik modal sedang melakukan kecurangan untuk menutupi kerugian.

Nah, hal itu, seperti yang terjadi pada karyawan salah satu minimarket ternama di Indonesia, Alfamart.

Dilansir dari Kompas.com, karyawan Alfamart yang tergabung dalam Asosiasi Serikat Pekerja Alfamart (ASPAL) bahkan sampai mengancam akan melakukan aksi mogok kerja.

Baca Juga: Iba Lihat Ardi Bakrie Terus-terusan Minta Maaf ke Karyawannya, Nia Ramadhani Langsung Rayu Ibu Mertua Agar Lakukan Hal Ini: Ma, Aku Pusing...

Ancaman tersebut mereka layangkan apabila manajemen tetap memotong gaji mereka.

Pemotongan gaji tersebut berdasar pada sistem nota selisih barang (NSB).

Jika hasil akhir perhitungan stok opname melebihi batas toleransi kehilangan sebesar 0,02 persen, dan Alfamart melakukukan pemotongan gaji karyawan sebesar 10 persen tiap bulan.

Baca Juga: Siap-siap, BPJS Mulai Kumpulkan Nomor Rekening Calon Penerima Subsidi: Insya Allah dalam 2 Minggu...

Berkait hal ini, Zainal Rusli, salah satu anggota ASPAL dari Federasi Serikat Buruh Kara Utama Konfederasi Serikat Nasional mengatakan, mereka akan melakukan aksi mogok kerja selama tiga hari.

"Aksinya tanggal 11, 12 dan 13 Agustus," kata dia saat dihubungi Kompas.com melalui pesan teks, Jumat (7/8/2020).

Pria yang akrab dipanggil Bung Uci itu menilai pemotongan upah yang dilakukan manajemen Alfamart melebihi batas toleransi.

Padahal, manajemen belum tentu memiliki bukti yang pasti atas kelalaian pekerja yang menyebabkan adanya NSB.

Meski demikian pemotongan tetap selalu terjadi.

Praktik ini tidak dibenarkan karena pekerja harus menanggung kerugian tanpa ada bukti jelas.

Para karyawan pun merasa keberatan.

Sebab, mereka harus bekerja ekstra setiap hari namun tetap harus menanggung kerugian dengan pemotongan gaji.

Artikel ini telah tayang di Grid Hits dengan judul "Geram Gaji Selalu Dipotong Melebihi Batas Toleransi Setiap Bulan Tanpa Bukti yang Pasti, Karyawan Alfamart Ancam Mogok Kerja Jika Haknya Masih Terus Dicurangi"

(*)