Kemudian detente (peredaan ketegangan) terjadi, disusul kesepakatan diam-diam pada awal 1990-an di mana kedua pihak sepakat menjadi "satu China" tapi memiliki versinya masing-masing.
Sejak itu identitas Taiwan berubah dengan menjadi negara merdeka secara de facto, yang terpisah dari daratan China.
2. Di mana kelemahan Taiwan?
Dalam jumlah dana dan personel militer, jelas Taiwan sangat kerdil di hadapan China.
Taiwan memiliki sekitar 215.000 tentara dan anggaran pertahanan sebesar 12 miliar dollar AS (Rp 176,8 triliun, kurs Rp 14.700/dollar AS).
Bandingkan dengan China, yang memiliki sekitar 2 juta personel dan didukung anggaran militer 178 miliar dollar AS (Rp 2,62 kuadriliun, kurs Rp 14.700/dollar AS).
China juga memiliki senjata nuklir, dengan persenjataan mutakhir yang terus berkembang termasuk jet tempur canggih, dua kapal induk, dan banyak lagi yang sedang diproses.
Rudal mereka juga semakin banyak, beberapa di antaranya hipersonik yang ditempatkan di seberang Selat Taiwan, dan lebih dari 60 kapal selam termasuk kapal bertenaga nuklir.
Sementara itu sekitar 300 jet tempur Taiwan semuanya sudah beroperasi sejak 1990-an.
Angkatan lautnya di atas kertas juga kalah telak dari China. Sebanyak dua dari empat kapal selam Taiwan sudah tua, dibuat pada 1940-an.