Gridhot.ID - Wabah virus corona masih menghantui beberapa negara.
Bahkan dibeberapa negara jumlah penuruna pasien yang terjangkit masih sangat lambat.
Kepala Program Darurat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Dr Mike Ryan menyebut virus corona baru sederhana tapi brutal dan kejam.
"(Virus) ini brutal dalam kesederhanaannya, brutal dalam kekejamannya, tapi tidak punya otak," katanya, Senin (10/8), seperti dikutip Reuters.
"Kita memiliki otak. Kita dapat mengakali sesuatu yang tidak memiliki otak, tetapi kita tidak melakukan pekerjaan sebaik itu sekarang," ujar dia.
Menurut Ryan, virus corona yang melanda dunia tidak menunjukkan pola musiman. Dan, jika otoritas kesehatan melepaskan tekanan untuk melawannya, virus itu akan bangkit kembali.
Baca Juga: Lama Menghilang dari Layar Kaca, Aktris Cantik Mendadak Jadi Seorang Pastor, Begini Kisahnya
Eropa Barat dan tempat lain, Ryan bilang, perlu bereaksi cepat terhadap gejolak baru virus corona.
Ryan mengatakan, Brasil mencatat 50.000-60.000 kasus per hari. "Brasil sedang mengalami tingkat epidemi yang sangat tinggi, kurva agak rata, tetapi tidak akan turun dan sistem berada di bawah tekanan besar," katanya.
"Dalam situasi seperti itu, hydroxychloroquine bukanlah solusi dan bukan peluru perak," tambahnya, merujuk pada obat malaria yang Presiden Jair Bolsonaro dorong kepada warga Brasil untuk melawan Covid-19.
Baca Juga: Lama Menghilang dari Layar Kaca, Aktris Cantik Mendadak Jadi Seorang Pastor, Begini Kisahnya
Meski begitu, "Tidak ada kata terlambat untuk membalikkan pandemi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilansir Reuters. Pesannya adalah untuk "menekan, menekan, menekan" penyebaran virus.
Lebih dari 19,92 juta orang terinfeksi virus corona secara global dan 729.883 meninggal akibat Covid-19, menurut penghitungan Reuters.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "WHO: Virus corona brutal dalam kekejamannya, tapi tidak punya otak"