Kasus Corona Negara Tetangga Makin Ganas, Masyarakat Indonesia Diminta Lebih Waspada Soal Mutasi Virus, Berikut Peringatan dari Kepala LBM Eijkman

Rabu, 19 Agustus 2020 | 11:13
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah.

Gridhot.ID - Kasus virus corona dikabarkan kembali meningkat di wilayah Malaysia dan Filipina.

Bahkan virus tersebut telah bermutasi 10 kali lipat lebih bahaya.

Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, strain (tipe) baru dari mutasi virus Corona yang teridentifikasi di Malaysia dan Filipina bisa saja masuk ke Indonesia.

Baca Juga: 6 Bulan Lagi Lengser dari Jabatan Wali Kota, Begini Pesan Tri Rismaharini untuk Warga: Tidak Ada Gunanya Saya Bangun Surabaya Bagus-bagus, Tapi Manusianya Tidak Mendapatkan Apa-apa

Namun, tipe baru hasil mutasi virus yang disebut lebih mudah menular itu hanya bisa masuk jika ada individu yang membawanya.

"Kalau bicara kemungkinan, bisa saja kalau ada orang dari daerah tertular membawa virus itu ya bisa saja. Artinya kemungkinan itu ada tapi sekali lagi belum ditemukan sampai saat ini (di Indonesia)," ujar Amin ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (18/8/2020).

Menurut Amin, dari 16 tipe Virus Corona di Indonesia yang telah dikirim ke Bank Data Influenza Internasional atau Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), tidak ditemukan tipe virus yang menyerupai yang ditemukan di Malaysia dan Filipina baru-baru ini.

Baca Juga: Cintanya dengan Janda Bertepuk Sebelah Tangan, Didi Riyadi Harus Telan Pil Pahit Ditolak Artis Berusia 18 Tahun Ini: Aduh Enggak Banget!

Dengan kata lain, kata Amin, virus tipe G614 itu saat ini baru ditemukan di beberapa tempat saja.

Amin juga mengatakan, mutasi Virus Corona terjadi secara acak (random).

Jika suatu kondisi menguntungkan bagi virus, ia bisa bertahan dan bermutasi. Sebaliknya, kondisi yang tidak menguntungkan bisa mematikan virus.

Kemudian, dari keseluruhan Virus Corona yang bertahan, tidak semua bermutasi dari tipe D ke tipe G.

"Dari yang survive tidak semua mutasi dari D menjadi G. Di Indonesia juga ada beberapa mutasi tapi tidak sampai seperti itu," ujar Amin.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Terkuak Panggilan Suami Rieta Amilia pada Nagita Slavina, Keakraban Istri Raffi Ahmad dengan Ayah Tiri Jadi Sorotan

Sebelumnya diberitakan, sebuah strain mutasi virus corona baru, SARS-CoV-2, yang diyakini jauh lebih mudah menular (infectious) daripada varian asli virus corona yang menyebabkan Covid-19 telah dideteksi di Filipina dan Malaysia.

Melansir Straits Times, Senin (17/8/2020), menurut Pusat Genom Filipina, strain G614, dengan genotipe asli D614, dideteksi dalam sebuah sampel kasus positif dalam jumlah kecil dari Quezon City.

"Pada bulan Juni, D614 dan G614 telah dideteksi dalam sebuah sampel kecil dari kasus-kasus positif," kata pihak Pusat Genom Filipina.

Baca Juga: Berharap Disambut dengan Manis dan Bisa Istirahat, Pelanggan Aplikasi OYO Ini Malah Kena Amuk Manajer Hotel: Benci Banget Gue!

"Meskipun informasi ini mengonfirmasi adanya G614 di Filipina, kami mencatat bahwa seluruh sampel yang diuji berasal dari Quezon City dan kemungkinan tidak mewakili seluruh negara," ujar dia.

Mutasi ini mengubah asam amino pada posisi 614, dari D (asam aspartat) menjadi G (glisin), sehingga disebut D614G.

Artinya, jenis D614 di awal berubah menjadi G614 saat ini. Sebelumnya, D614G juga telah dideteksi keberadaannya di Malaysia.

Seperti diberitakan Straits Times, Minggu (16/8/2020), mutasi D614G ditemukan oleh Institut Penelitian Medis Malaysia dalam 4 kasus dari 2 klaster Covid-19 di negara tersebut.

Adapun klaster yang dimaksud adalah Sivagangga dan Ulu Tiram. Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan, dengan penemuan mutasi ini, orang-orang harus lebih hati-hati dan melanjutkan sikap disiplin dalam menerapkan langkah-langkah keamanan seperti menjaga jarak fisik, kebersihan, dan menggunakan masker.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Eijkman: Virus Corona di Indonesia Juga Bermutasi tetapi Tak sampai Seperti di Malaysia dan Filipina"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com