GridHot.ID - Situsai di Jalur Gaza semakin mencekam.
Kabar terbaru, serangan di Jalur Gaza dilaporkan terus berlanjut, kini secara berturut-turut terhitung memasuki malam ketujuh.
Pesawat-pesawat tempur Israel beberapa hari ini dikabarkan menargetkan pos pengamatan Hamas.
Serangan ini diklaim sebagai tanggapan atas serangan balon api Palestina di seberang perbatasan.
Mengutip Al Jazeera, serangan udara yang berlangsung Selasa (18/8/2020) terjadi bersamaan ketika pejabat keamanan Mesir berkunjung untuk meredakan konflik yang terjadi.
Ledakan menerangi langit malam setelah pesawat tempur Israel menghantam beberapa pos milik pemerintah Hamas di Jalur Gaza (Anadolu Agency)
"Jet tempur dan pesawat (lainnya) menghantam insfrastruktur bawah tanah milik Hamas di Jalur Gaza," ungkap pernyataan militer Israel.
Lebih lanjut, pihak militer Israel mengaitkan serangan itu dengan "balon peledak dan pembakaran yang diluncurkan dari Jalur Gaza ke Israel".
Narasumber dan saksi keamanan Gaza mengatakan, serangan Selasa ini menghantam pos pengintai Hamas di Rafah selatan wilayah itu dan Beit Lahia di utara.
Israel Tuduh Hamas Tembakkan Roket
Lebih jauh, pihak Israel menuduh Hamas menembakkan roket dan meluncurkan bundel balon melintasi perbatasan.
Balon tersebut diketahui dilengkapi dengan alat pembakar atau peledak.
Israel Menutup Penyeberangan hingga Melarang Penangkapan Ikan di Lepas Pantai Gaza
Lebih dalam, menanggapi situasi yang panas ini, Israel kemudian menutup penyebarang barang Karem Abu Salem (Kerem Shalom) dengan Jalur Gaza.
Israel juga memberlakukan larangan penangkapan ikan di lepas pantai Gaza dan melakukan serangan udara setiap malam selama tujuh malam.
Untuk diketahui, wilayah Palestina berada di bawah blokade Israel yang melumpuhkan sejak 2007.
Sumber Hamas mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kelompok itu mengadakan pembicaraan dengan delegasi Mesir di Gaza pada Senin (17/8/2020), sebelum delegasi berangkat untuk pertemuan dengan Israel dan Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat.
Ia diperkirakan akan kembali ke Gaza setelah pembicaraan itu, sumber itu menambahkan.
'Tanggapan Negatif'
Sumber Hamas menambahkan, serangan itu dipandang sebagai "tanggapan negatif" terhadap gencatan senjata.
"Tidak ada korban dalam penggerebekan itu," tambahnya.
Meski ada gencatan senjata tahun lalu, yang didukung oleh Mesir, Qatar, dan PBB, ketegangan antara Hamas dan Israel meningkat secara sporadis.
Hamas mengatakan Israel tidak menghormati pemahaman sebelumnya yang menetapkan bahwa Israel meringankan blokade yang telah diberlakukan di Gaza sejak pengambilalihan Hamas, yang memungkinkan proyek skala besar untuk membantu menyelamatkan ekonomi yang runtuh.
Satu-satunya pembangkit listrik di Gaza dijadwalkan ditutup karena penutupan perlintasan.
Ini mengakibatkan, pasokan bahan bakar terputus dan memperburuk krisis listrik, dan membuat dua juta penduduk Gaza mendapat listrik sekitar empat jam sehari.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Pesawat Tempur Israel Mengebom Jalur Gaza Selama 7 Malam Berturut-turut"
(*)