Find Us On Social Media :

Terbongkar, Aceh Pernah 2 Kali Ajukan Diri Jadi Negara Bawahan Kekhalifahan Turki Utsmani/Ottoman Tetapi Selalu Ditolak, Ternyata Ini Alasannya

Suasana Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, di Jalan Imam Bonjol No.100, Drien Rampak, Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Senin (18/11/2019)

GridHot.ID - Ada sebuah fakta menarik tentang Kesultanan Aceh.

Menurut Filolog UIN Jakarta Prof Oman Fathurahman, Kesultanan Aceh pernah mengajukan diri untuk menjadi negara vassal (bawahan) kekhalifahan Turki Utsmani/Ottoman tetapi ditolak karena sejumlah pertimbangan.

"Jika Aceh disetujui sebagai vassal, nanti yang lain minta juga. Turki tidak mau Nusantara menjadi bagian dari sistem pemerintahannya. Tetapi untuk menjadi saudara iya, semangatnya adalah semangat keagamaan," kata Oman dalam diskusi daringnya, Selasa (25/8/2020).

Meski tidak menjadikan Aceh sebagai negara vassal, kata dia, Turki tetap berkomitmen membantu mengirimkan bantuan militer saat diminta.

Baca Juga: Hartanya Tumpah Ruah 7 Turunan, Begini Penampakan Rumah Aleta Molly, Cicit Pahlawan Asal Aceh Cut Nyak Meutia, Punya Galeri Berlian Hingga Ada Pesawat Parkir

Terbukti ada suplai bala militer dari Turki saat Aceh meminta untuk melawan tentara kolonial.

Dari sejumlah manuskrip yang diteliti, Oman mengatakan Aceh memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Turki Utsmani tetapi tidak ada riwayat sebagai negara vassal.

Alih-alih kesultanan lain di Nusantara menjadi negara vassal Turki, Oman mengatakan Aceh merupakan kesultanan Nusantara yang paling dekat dengan kekhalifahan Utsmani tetapi tidak sukses menjadi negara bawahan.

Pada abad 16 Aceh pernah mengajukan diri sebagai negara vassal dan di abad 19 kembali meminta tetapi Turki tetap menolak.

Baca Juga: Curi Perhatian Orang-orang Sekitar, ASN Ini Menangis di Hadapan Bupati Aceh Utara, Minta Istrinya Diangkat Jadi Tenaga Honorer