Find Us On Social Media :

Peneliti Nyalakan Tanda Bahaya, Bandung, Jogja Hingga Jakarta Sudah Ada Buktinya, Mutasi Virus Corona Berbahaya Ditemukan di Indonesia

Ilustrasi petugas medis yang menangani pasien Covid-19

Hingga saat ini, Amin menegaskan LBM Eijkman masih terus berusaha mengetahui sudah seberapa luas distribusi mutasi virus corona D614G di tanah air.

"Saat ini teman-teman yang sudah men-submit ke WGS sedang berusaha keras untuk mendapatkan whole genome baru untuk bisa mengetahui sebetulnya seberapa luas distribusinya di Indonesia," ujar Amin.

Baca Juga: Perekonomian Negaranya Lagi Berantakan Gegara Wabah Covid-19, Australia Justru Dongkrak Anggaran Pertahanan hingga Rp 10 Triliun, Ternyata Ini Tujuannya

Amin juga mengungkap bahwa di dunia sendiri sudah ada 80 persen isolat virus corona yang mengandung mutasi virus corona D614G.

"Sebagai informasi saja, di dunia sudah ada 70 persen atau 80 persen dari isolat coronavirus di seluruh dunia yang mengandung mutasi D614G tersebut," ujar Amin.

Soal mutasi covid 19 ini juga sempat disorot media asing.

Salah satunya adalah Reuters.

Reuters berdasarkan sumber dari Institut Biologi Molekuler Eijkman yang berbasis di Jakarta.

Baca Juga: Jadi Klaster Baru Covid-19, Pabrik LG Electronics Kini Ditutup, Begini Kronologi Ditemukannya 238 Karyawan Positif Corona

"Mutasi virus D614G yang menular tetapi lebih ringan telah ditemukan dalam data sekuensing genom dari sampel yang dikumpulkan oleh institut tersebut," tulis Reuters mengutip Wakil Direktur Herawati Sudoyo.

Strain ini, diidentifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya berada di Eropa dan Amerika.

Namun saat ini, D614G ditemukan juga di negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia.

Baca Juga: Percobaannya Hampir Berjalan 2 Bulan, China Blak-blakan Telah Suntikkan Vaksin Corona ke Petugas Medis, Ternyata Ini Hasilnya

Epidemologi UI Syahrizal Syarif kepada Reuters mengatakan masyarakat harus tetap waspada.

Dengan menunjukkan permodelannya, ia melihat beban kasus bisa naik hingga 500.000 sampai akhir tahun.

"Situasinya serius. Penularan lokal saat ini tidak terkendali," tulis Reuters mengutipnya.

Sebelumnya Institut Penelitian Medis Malaysia dilansir dari Straitstimes mengatakan mutasi virus D614G, 10 kali lebih menular.

Baca Juga: 1500 Jenazah Sudah Ia Kuburkan, Penggali Makam di Surabaya Ungkapkan Keluh Kesah Tangani Korban Covid-19 Selama Pandemi: Kapan Ini akan Berakhir? Kita Sudah Lelah

"Ini 10 kali lebih menular dan mudah disebarkan oleh individu," tegas pejabat setempat.

Mutasi baru ini disebut D614G karena mengubah asam amino 614 dan D (asam asparat) ke G (glisin).

Baca Juga: Coba-coba Herd Immunity, Swedia Dinilai Naif Tangani Corona, Ahli Epidemiologi: Kekebalan Massal Tak Akan Pernah Terjadi

Ini memungkinkan virus bereplikasi dengan cepat, sebagaimana ditulis Journal of American Medical Association (JAMA).(tribun network/dit/reuters/wly)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Mutasi Covid Ganas Ditemukan di Jakarta, Bandung dan Yogya (*)