Find Us On Social Media :

Gara-gara Tragedi Langit Bawean, Indonesia Tak Sungkan Lakukan Aksi 'Wake UP Call Amerika', Mantan KSAU Bocorkan Alasan TNI Isi Arsenal Persenjataan Rusia

Pesawat serang Sukhoi Su-25.

Gridhot.ID - Militer Indonesia sering menjadi sasaran tawaran dua pemasok alutsista terbesar dunia: Amerika Serikat (AS) dan Rusia.

AS yang memiliki kartu keanggotaan dari perusahaan Lockheed Martin tiap tahun membangun alutsista hebat seperti jet tempur siluman F-35 yang manuvernya cepat dan presisinya tajam.

Rusia sementara itu, berkembang sejak keruntuhan Uni Soviet dan Perang Dingin, membangun militer yang tidak kalah dengan AS.

Baca Juga: Aksi Lutfi Agizal Larang Kata Anjay Jadi Bumerang, Pejabat Negara Ini Pukul Telak Perjuangan Calon Mantu Iis Dahlia: Tidak Ada Manfaatnya!

Jet tempur andalan mereka adalah pesawat Sukhoi yang memiliki banyak keunggulan layaknya jet tempur AS.

Selain beradu kemampuan untuk keunggulan militer mereka masing-masing, kedua negara juga getol mengembangkan teknologi militer mereka agar mendapatkan investasi dari negara-negara lain yang tergiur dengan alutsista mereka.

Demikian pula Indonesia, dengan TNI baik Angkatan Darat, Laut dan Udara yang kuat dan terbina dengan baik.

Baca Juga: Janda Batal Dinikahi Suami Maia Estianty, Artis Senior Anggota DPR 2 Kali Ini Miliki Rumah Gedongan di Kampung Halaman, Lihat Garasinya Simpan Koleksi Mobil Super Mewah yang Bikin Terperangah

Membeli alutsista memang langkah lebih mudah dibandingkan membangunnya dari nol, tapi hal tersebut tidak ringan di urusan biaya.

Seperti yang diceritakan oleh sosok mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang menjabat tahun 2002-2005 ini.