Gridhot.ID-Awal tahun ini, beredar rumor bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un dikabarkan sakit keras bahkan meninggal dunia.
Rumor itu beredar setelah ia menghilang dari sorotan publik, sebabkan banyak yang berpikiran ia terpapar virus Corona.
Selama absennya dia dari publik, Kim Yo-Jong adik perempuannya mulai mengambil komando kepemimpinan Korea Utara.
Namun sekarang justru giliran Kim Yo-Jong yang menghilang dari publik.
Bahkan mengutip express.co.uk, Kim Yo-Jong dikabarkan sudah menghilang lebih dari sebulan.
Banyak laporan yang ceritakan rumor mengklaim Kim Jong-Un sedang koma dan kekuasaannya akan diteruskan ke adiknya.
Namun kemudian beredar lagi foto-foto terbaru diktator tersebut, yang tunjukkan ia sehat dan bugar.
Ia terlihat memimpin pertemuan minggu lalu dan terlihat dalam foto menginspeksi kejadian angin topan.
Namun, adiknya justru tidak terlihat lagi di publik sejak 27 Juli.
Banyak yang mulai takutkan ia dieksekusi oleh Kim Jong-Un sendiri.
Kim Jong-Un memang terkenal gemar menyingkirkan musuh-musuhnya.
Ahli studi Korea Utara Profesor Nam Sung-wook dari Universitas Korea, yakin bahwa profil Kim Yo-Jong yang semakin meningkat menjadi alasan di balik hal itu.
Saat diwawancarai Chosun Ilbo: "di masa lalu, siapapun merasa kekuasaannya terampas saat mereka disebut-sebut sebagai tokoh nomor 2 di Korea Utara.
"Harus ada kesamaan dengan pengecekan dan lakukan keseimbangan, bahkan walaupun Kim Yo-Jong adalah anggota keluarga."
Bahkan Profesor Nam mengatakan sangat mungkin Kim Yo-Jong mundur dari koridor kekuasaannya karena keputusannya sendiri.
Kim Yo-Jong telah terlihat dalam acara internasional beberapa tahun terakhir.
Ia juga membantu kakaknya selama pertemuan perdamaian 2018 di Singapura.
Di tahun yang sama, ia merupakan pejabat berstatus paling tinggi di Korea Utara yang bisa bepergian menyambangi Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan.
Sementara itu menurut seorang profesor di Universitas Tufts Fletcher School of Law and Diplomacy, Sung-Yoon Lee, sedari kecil Kim Yo-Jong telah dirawat dengan kekuasaan penuh.
Ia mengatakan kepada New York Post: "caranya membangun kredibilitas dan pendapatan bersihnya adalah caranya mendapatkan penghormatan.
"Ia tidak bermain aman tapi justru menjadi diktator yang kejam bagi rakyatnya dan menjadi ancaman nuklir yang kredibel bagi AS.
"Ia bisa buktikan bahwa ia lebih pemberani dan lebih tiran dibandingkan kakaknya, ayahnya atau kakeknya."
Namun, kakaknya terkenal senang mengeksekusi siapa saja yang ia anggap sebagai ancaman baginya.
Ia bahkan pernah mengeksekusi pejabat kelas tinggi dan kakak ipar ayahnya, Jang Song-thaek.
Jang adalah menantu dari Kim Il-Sung yang menikah dengan anak perempuannya, Kim Kyong-Hui, membuat statusnya sekaligus adalah paman dari Kim Jong-Un.
Jang dilaporkan sebagai pemimpin de-fakto Korea Utara saat ayah Kim Jong-Un sekarat.
Namun, tahun 2013 ia menghilang dan pernyataan resmi dari rezim menggambarkannya sebagai sosok yang "lebih buruk dari anjing" yang ingin meraih kekuasaan penuh dengan cara yang sangat menjijikkan dan berdosa.
Meski tidak terkonfirmasi, dilaporkan jika keluarga Jang mendapatkan nasib yang sama setelah Kim Jong-Un berkuasa.
Sedangkan Juni lalu, sebuah laporan mengatakan Kim Yo-jong tidak akan pernah memiliki kesempatan mengambil kekuasaan sebagai pemimpin Korea Utara.
Disebut-sebut negaranya akan anggap pengambilan kekuasaan itu sebagai "penghinaan" kepada demokrasi.
Salah seorang sumber sebelumnya mengatakan kepada koran Korea Utara Daily NK: "Kim Yo-Jong pada dasarnya tidak memiliki kesempatan mengambil alih kekuasaan.
"Pasalnya, ia tidak dianggap sebagai "penerus sah Kim Jong-Un.
"Jika Kim Yo-Jong mendapatkan kekuasaannya, hal ini akan menjadi penghinaan besar bagi rakyat Korea Utara, atau dengan kata lain tidak akan ada yang menerima hal tersebut."(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Haramkan Ada 'Orang Nomor Dua' dalam Kekuasaan Korea Utara, Sosok Ini Diduga Dihabisi Kim Jong-Un Setelah Terbukti Lebih Ganas dan Lebih Tirani Dibanding Sang Diktator"