Berawal dari Rampok Gerobak Dorong, Sindikat Pembunuh Bayaran Kelas Kakap Dunia Terbongkar, Beromzet Rp 700 Miliar Per Tahun, Tak Pernah Gagal Lolos dari Jerat Hukum

Kamis, 03 September 2020 | 13:13
Allthatinteresting

Lepke pemimpin Murder Inc., tengah membawa senapan.

GridHot.ID - Banyak film yang menceritakan soal bagaimana pembunuh bayaran menghabisi targetnya.

Rumor tentang adanya pembunuh bayaran pun melekat pada sebagian orang.

Kebanyakan pembunuh bayaran pun diceritakan untuk dipekerjakan oleh kalangan mafia.

Baca Juga: Santet Senilai Rp 15 Juta Kirimannya Tak Mempan, Sekertaris Ini Akhirnya Suruh Orang untuk Bunuh Bosnya, Sang Juragan Roti Asal Taiwan Kini Tewas Ditangan Kaki Tangannya Sendiri

Layaknya di film-film, ternyata pembunuh bayaran adalah sebuah pekerjaan yang memang ada di dunia ini.

Meski saat ini tidak diketahui secara resmi, namun melalui situs-situs internet gelap banyak diungkapkan jasa pembunuh bayaran.

Terlebih pada masa lalu, bisnis gelap semacam ini adalah sebuah korporasi besar yang melibatkan komplotan mafia kelas kakap berkelas internasional.

Baca Juga: Idap Gangguan Mental Sejak Usia 13 Tahun, Aktris Cantik Ini Pernah Ingin Sewa Pembunuh Bayaran untuh Habisi Nyawa Sendiri: Kalo Gue Dibunuh Keluarga Gue Nggak Nelangsa-nelangsa Amat

Mereka adalah Murder Inc, sebuah mafia pembunuh bayaran teroganisir yang dipimpin oleh Louis 'Lepke' Buchalter.

Kisahnya bermula ketika Lepke memulai karir kriminalnya merampok gerobak dorong saat dia masih remaja.

Dia bertemu seorang kriminal lain bernama Jacob 'Gurrah' Shapiro ketika mencoba merampok gerobak dorong yang sama, keduanya dengan cepat menjadi tim yang tangguh.

Dengan kekuatan brutal Shapiro, keduanya membentuk bisnis pemerasan, memaksa pemilik gerobak untuk membayar perlindungan.

Baca Juga: Bersenjatakan 2 Kantong Alat Forensik, Ini Dia Pasukan Harimau Bentukan Mohammed bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi Kerahkan 50 Pembunuh Bayaran untuk Bungkam Sosok Ini

Lepke dan Shapiro kemudian bergabung dengan grup Jacob 'Little Augie' Orgen di Lower East Side dan mengalihkan perhatian mereka ke permainan yang lebih besar.

Mereka berkerja sama dan meneror serikat pekerja garmen lokal di New York AS pada tahun 1920.

Mereka juga berkecimpung dalam bisnis minuman keras, perjudian, hingga mengimpor heroin dan narkotika ke beberapa negara.

Baca Juga: Nyalinya Kelewat Berani, Mantan Mata-mata Ini Nekat Senggol Putra Mahkota Arab hingga Bikin Murka, Jadi Buronan 50 Pembunuh Bayaran Sang Pangeran hingga Lari ke Kanada

Hingga akhirnya Lepke mengumpulkan orang-orangnya sendiri dan mendirikan Murder Inc yang lebih terfokus pada bisnis pembunuh bayaran.

Lepke mengumpulkan tim pembunuh bayaran besar untuk menegakkan kontrolnya atas bisnis gelap ini.

Pada suatu waktu, tim ini disebut telah memiliki anggota sebanyak 250 orang pembunuh.

Lepke juga mulai mengoordinasikan operasi dengan raja kejahatan besar lainnya di seluruh negeri.

Baca Juga: Pakai Teknologi Layaknya Agen Mata-mata di Film, Polisi Berencana Menangkap Raknyatnya yang Ketahuan Buka Situs Porno, Mau di Rumah atau Mana Saja Bakal Langsung Diringkus

Dengan beberapa nama terkenal seperti Lucky Luciano, Meyer Lansky dan Dutch Schultz, Lepke hampir mengendalikan kejahatan terorganisir di seluruh negeri.

Pada tahun 1935, Schultz ingin membunuh Jaksa New York, Thomas Dewey.

Tetapi Lepke khawatir hal itu akan menyebabkan munculnya pengawasan dan tekanan yang lebih ketat dari penegak hukum.

Baca Juga: Cuan Seumur Hidup, Pasukan Tentara Bayaran Ini Siap Bela Sehidup Semati Siapapun yang Berani Bayar Mereka, Jadi Alat Negara Sampai Bodyguard Gembong Narkoba, Begini Rekam Jejak Tiap Anggotanya

Untuk itulah Lepke justru membunuh Schultz demi keamanan organisasinya.

Namun untuk menghasilkan lebih banyak pemasukan Lepke memberi komando untuk melakukan pembunuhan pada anggota Murder Inc.

Pada tahun 1933 Murder Inc diberi wewenang untuk membunuh siapa saja yang disetujui oleh sindikat untuk mendapatkan keuntungan lebih.

Pasukannya yang melindunginya dari saingan membuat bisnisnya di atas awan.

Baca Juga: Ada Konflik Panen Uang, Gaji Tentara Bayaran Tembus Rp3,6 Miliar per Orang, Tapi Harus Bertahan Mati-matian Saat Jadi Sasaran Empuk Gerilyawan

Belum lagi hakim dan petugas juga kerap dibayarnya demi keamanan Lepke dan sindikat Murder Inc. Lepke tak pernah gagal meloloskan diri dari jerat hukum.

Hingga bisnisnya tumbuh dengan pesat, setidaknya Murder Inc telah mengumpulkan uang USD 50 Juta pertahun (sekitar Rp748 Miliar)

Baca Juga: Kerap Dipandang Sebelah Mata hingga Dianggap Sampah Masyarakat, PSK Justru Dianggap Soekarno Sebagai Pahlawan Berjasa Besar dalam Perjuangan Kemerdekaan, Berikut Peran Mereka

Namun karena Lepke adalah penjahat utama Amerika, ia dikhianati oleh anak buahnya sendiri dan dieksekusi pada 1944.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judulOmsetnya Rp700 Milyaran Per Tahun, Inilah Sindikat Pembunuh Bayaran Kelas Kakap di Dunia, Target Pebunuhannya Adalah Politisi dan Orang Penting di Dunia(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Intisari