Rahasianya Dibongkar Pentagon, China Ternyata Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Indonesia, Komisi I DPR RI Langsung Buka Suara

Kamis, 03 September 2020 | 15:42
sosok.gri.id

Pangkalan militer China yang dibangun cukup dekat dengan WIlayah Kedaulatan Indonesia.

GridHot.ID - China berniat membangun jaringan fasilitas logistik militer di negara lain, termasuk Indonesia.

Mengetahui hal itu, dilansir dari Kompas TV, Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin memberikan pandangangannya.

Hasanuddin mengatakan, untuk membangun fasilitas logistik militer China di Indonesia bakal sulit terwujud.

Baca Juga: Enggak Bakal Kemakan Bujuk Rayu China, Indonesia Pilih Kembangkan Pulau Natuna Seorang Diri, Ini Alasannya

Sebab, hal tersebut bertentangan dengan prinsip utama politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia sejak dahulu.

"Pendirian pangkalan militer negara asing dengan negara lain hanya mungkin dilakukan dengan kerjasama aliansi pertahanan penuh," ujar Politisi PDI Perjuangan itu, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/9/2020).

"Namun sistem aliansi pertahanan tersebut tidak dimungkinkan dalam konteks politik luar negeri bebas aktif kita," sambungnya.

Baca Juga: Kepergok Curi Barang Tapi Ngeyel, Pemuda Ini Berdalih Bakal Dapat Pahala Jika Ambil Barang Yahudi, Malah Nantang Lakukan Hukuman Begini

Sebelumnya, Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengungkapkan bahwa militer China berusaha membangun jaringan logistik yang mencakup sebagian besar wilayah Samudra Hindia.

Pentagon membeberkan data ini dalam laporan tahunan kepada Kongres AS yang berisi peta kekuatan militer China.

Laporan setebal 200 halaman berjudul "Perkembangan Militer dan Keamanan Republik Rakyat China 2020" itu menjelaskan kemungkinan China menjadikan Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, dan negara-negara lain di Afrika dan Asia Tengah sebagai lokasi fasilitas logistik militer.

Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul "China Berencana Bangun Jaringan Logistik Militer di Indonesia, Anggota Komisi I: Itu Tidak Mungkin"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas TV