Amerika Serikat dan Tiongkok Nekat Dempet Indonesia untuk Ikut Berkonflik di Laut China Selatan, Menlu Retno Sampai Ngamuk Tak Karuan, Ternyata Tujuan Ini yang Diincar Keduanya untuk Manfaatkan Tanah Air

Sabtu, 05 September 2020 | 20:25
wsj.net

Kapal Induk Amerika di Laut China Selatan

Gridhot.ID - Laut China Selatan kini makin panas tak terkendali.

Ketegangan antar dua negara berkekuatan militer besar, China dan Amerika Serikat (AS) kian meruncing.

Bahkan secara blak-blakan kedua negara kini tengah berusaha berebut simpati.

Tak hanya berebut simpati dari berbagai negara, keduanya juga sedang mencari basis militer.

Baca Juga: Ibaratkan Diri sebagai Air Menyiram Api yang Disulut Ayahnya Sendiri, Mumtaz Rais Tak Sungkan Semprot Amien Rais: Pak, Nggak Usah Bikin Gaduh Politik!

Basis militer atau pangkalan tentara di wilayah negara lain tersebut diproyeksikan untuk bisa menjadi kekuatan tambahan bila pecah perang.

Kabar terbaru pun mencuat saat nama Indonesia dikait-kaitkan untuk jadi basis militer salah satu negara yang sedang berkonflik tersebut.

Departemen Pertahanan AS baru-baru ini pun mengungkapkan kekuatan lawannya yang sedang mencari bantuan dari negara lain.

Bahkan secara gamblang AS mengatakan militer China kini sedang mencari pengaruh di wilayah Asia Tenggara, Afrika dan Timur Tengah demi memerangi AS.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pengabdian Tenaga Honorer Bakal Berbuah Manis, Tahun 2021 Berpeluang Diangkat Jadi PNS, Ini Syaratnya

Pentagon pun mengatakan bahwa kini China sedang berusaha mendekati negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk bisa jadi pangkalan militer mereka.

Negara yang diproyeksi jadi basis militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China di ASEAN antara lain, Indonesia, Myanmar, Thailand dan Singapura.

Selain itu, ada beberapa negara lain di sekitar Laut China Selatan yang juga jadi sasaran China untuk membangun kekuatan militer.

“China sedang berusaha untuk menyiapkan logistik yang lebih kuat di sekitar selusin negara, termasuk tiga di lingkungan India, untuk memungkinkan tentaranya memproyeksikan dan mempertahankan kekuatannya pada jarak yang lebih jauh,” demikian laporan tersebut, yang dikutip dari Nikkei Asian Review, Kamis (3/09/2020).

Baca Juga: Langgar Imbauan Mendagri, Bapaslon Pemimpin Kabupaten Klaten Ini Diarak 30 Andong dan Bendi, Netizen: Sanksinya Apa Ya?

Bocoran pembangunan pangkalan militer China tersebut terdapat pada laporan tahunan Pentagon 2020 yang berjudul “Military and Security Developments Involving the People’s Republic of China (PRC)” yang diserahkan ke Kongres AS pada hari Selasa, Pentagon mengatakan fasilitas logistik militer China yang potensial ini merupakan tambahan dari pangkalan militer China di Djibouti, yang ditujukan untuk mendukung proyeksi Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Angkatan Darat Beijing.

“Jaringan logistik militer PLA global dapat mengganggu operasi militer AS dan mendukung operasi ofensif terhadap Amerika Serikat ketika tujuan militer global RRC (Republik Rakyat China) berkembang,” lanjut laporan Pentagon.

Mendengar isu nama Indonesia dicatut dalam rencana militer besar China dan AS yang berkonflik tersebut membuat Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi geram.

Menlu Retno pun secara tegas mengatakan bahwa Indonesia tidak akan menjadi pangkalan militer negara mana pun, termasuk China.

Baca Juga: Anaknya Jauh-jauh Kuliah di Luar Negeri, Kakak Tiri Syahrini Tinggal di Rumah Sederhana, Dapur Berantakan Berbanding Terbalik dengan Hunian Sang Adik yang Penuh Kemewahan

"Wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara mana pun," kata Retno melalui telekonferensi, Jumat (4/9/2020) yang dikutip dari Kompas.com.

Melansir dari Kompas TV, rencana kedua negara untuk berebut pengaruh dari berbagai negara memang sedang gencar dilakukan.

Bahkan AS secara terang-terangan telah menabuh genderang perang melawan Beijing beberapa waktu terakhir.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Makin Nekat, Perang AS vs China Ingin Libatkan Indonesia Jadi Basis Militer, Menlu Retno Marsudi Ngamuk: Tidak Akan dan Tidak Dapat Jadi Basis Negara Mana pun!

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Sosok.id