Find Us On Social Media :

Niatnya Kabur dari Kejamnya Korea Utara, Pembelot Ini Bersama Ibunya Malah Berakhir Disiksa dan Diperkosa Geng Sadis China Tempat Pelariannya, Dirinya Bongkar Kisah Mengerikannya Jadi Pelacur dan Hidup di Tengah Neraka Dunia

kisah mengerikan pembelot Korea Utara.

Gridhot.ID - Korea Utara memang terkenal sebagai negeri yang kejam bahkan terhadap rakyatnya sendiri.Banyak warganya yang memilih untuk menjadi pembelot dan kabur dari negeri mengerikan tersebut.Namun pembelot yang satu ini harus mengalami nasib yang sangat mengerikan di tengah pelariannya dari kehidupan kelam Korea Utara.Seorang pembelot Korea Utara (Korut) menceritakan pengalamannya kabur dari negeri yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu.

Baca Juga: Gagal Bersanding dengan Richard Kyle, Jessica Iskandar Bongkar Perselingkuhannya Sendiri pada Sosok Ini: Masa Lalu Nggak Bisa DiperbaikiDilansir Sosok.ID dari Daily Mail, wanita 26 tahun bernama Yeonmi Park itu mengaku melarikan diri bersama sang ibu.Sebab, ia sudah tak sanggup terus-terusan hidup diambang kelaparan dan kemiskinan.Karena itu lah, saat berusia 13 tahun, ia dan ibunya melarikan diri ke China dengan melewati Sungai Yalu yang membeku.Menurutnya, hanya ada sedikit pembelot yang memilih melintasi Zona Demiliterisasi (DMZ) ke Korea Selatan.

Baca Juga: Mati-matian Rebut Kota Yerussalem dari Palestina, Israel Ternyata Incar Sesuatu yang Terkubur di Bawah Masjid Al Aqsha, Apa Itu?Kebanyakan, para pembelot Korut melarikan diri dari Korea Utara melalui China.Namun, kenyataan pahit telah menanti Park dan sang ibu usai lolos dari Korea Utara.Sebab, sesampainya di China ia justru 'dijual' ke pedagang manusia seharga 260 dolar (sekitar Rp 3,8 juta) oleh seorang ia sebut sebagai penculik.Dia dan ibunya juga diperkosa oleh orang yang menculiknya itu.

Baca Juga: Sebelum Ditangkap Karena Dugaan Kasus Narkoba, Reza Artamevia Asyik Joget Bareng Sosok Ini, Ngaku Dihasut Sahabat: Lumayan untuk PemulaPark mengatakan bahwa di China ada sebuah geng yang biasa menjual para pembelot Korut yang kabur ke Tiongkok.Menurutnya, hal itu berhubungan dengan kurangnya wanita sebagai akibat kebijakan satu anak di Negeri Tirai Bambu.Beberapa wanita bekerja sebagai pelacur sehingga mereka dapat menghasilkan uang untuk dikirim pulang, katanya.Sementara rumah pelacuran di Shanghai dan Beijing diduga sengaja menahan para pekerjanya.

Baca Juga: Besar di Panti Asuhan, Nadya Mustika Ucap Syukur Lulus Sekolah Bidan, Rizki D'Academy Ikut Bahagia, Panggilan untuk Sang Istri Jadi SorotanSetelah hampir dua tahun terbelenggu bersama penculiknya, Park dan ibunya mempertaruhkan nyawa untuk melarikan diri ke Mongolia.Keduanya kabur dengan menyeberangi Gurun Gobi yang membeku.Park kemudian pindah ke Seoul, Korea Selatan sebelum akhirnya pindah lagi ke New York dan Chicago, Amerika Serikat.Namun, hidupnya tetap tak tenang karena ia mendengar kabar bahwa kerabatnya yang berada di Korea Utara telah menghilang.

Baca Juga: Ayahnya yang Lama Menghilang Ditemukan Menggelandang di Jalanan, Marshanda Ungkap Perasannya, Sang Artis: Dia Bukannya Nggak Sayang Sama Gue...Dia khawatir mereka akan dieksekusi atau dikirim ke kamp penjara di Korea Utara.Sebab, menurut Human Rights Watch, para tahanan politik di tempat itu harus menghadapi 'penyiksaan, kekerasan seksual, kerja paksa, dan perlakuan tidak manusiawi lainnya'.Mereka juga menjadi sasaran 'kerja paksa yang membahayakan nyawa karena dihadapkan dalam kondisi yang berbahaya'."Terkadang mereka dipaksa bekerja saat musim dingin tanpa diberi pakaian yang layak," kata kelompok tersebut.

Baca Juga: Seruput Kopi, Aksi Prajurit TNI AU Ini Jadi Sorotan, Rasa yang Semula Pahit Berubah Manis, Kok Bisa?Warga Korea Utara dapat dikirim ke kamp penjara bila ketahuan berusaha membelot ke Korea Selatan atau pergi ke China untuk tinggal dam bekerja.Para pembelot adalah sumber ketegangan antara dua negara Korea dan dianggap sebagai 'sampah masyarakat' oleh media resmi Korut.Beberapa pembelot diketahui mengeirim selebaran propaganda ke seluruh DMZ, membuat marah Korut yang kemudian mengancam akan membalas dengan tindakan militer.Pada bulan Juni 2020 lalu, Korea Utara meledakkan kantor penghubung dua negara Korea.

Baca Juga: Sangat Rahasia, Inilah Satu-satunya Cara Gulingkan Kekuasaan Kim Jong Un, Amerika Serikat Punya SkenarionyaHal itu dimaksudkan untuk membina hubungan yang lebih baik antara kedua negara setelah menyuarakan kemarahan tentang aktivitas para pembelot.Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Keluar Lubang Buaya Malah Masuk ke Kandang Macan, Susah Payah Pertaruhkan Nyawa Demi Kabur dari Korea Utara Gegara Masalah Kelaparan, Hidup Pembelot Korut Ini Justru Makin Menderita Usai Dijual ke Tempat Pelacuran.(*)