Jumlah Testing Corona Lampaui Angka WHO, Jakarta Kini Disebut Anies Baswedan Makin Mengkhawatirkan: Masih Banyak yang Belum Terdeteksi

Minggu, 06 September 2020 | 18:00
YouTube BNPB

Anies Baswedan akan buka kembali bioskop di Jakarta

Gridhot.ID - Wabah corona yang terjadi kini tak ada sedikitpun tanda-tanda mengalami penurunan jumlah kasus.

Indonesia sendiri masih berjuang mencegah laju sebaran virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 ini.

Ibu Kota Indonesia, Jakarta, menjadi salah satu wilayah paling terdampak pandemi virus corona.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan menyebutkan, angka peningkatan kasus infeksi di Jakarta sangat mengkhawatirkan.

Baca Juga: Dulu Digunakan untuk Musnahkan Prajurit ISIS, Jet Tempur Eurofighter Typhoons Milik Kerajaan Inggris Diluncurkan Lagi untuk Dinginkan Laut Hitam, Kelakuan Rusia di Kawasan Turki Buat Anak Buah Ratu Elizabeth Geger

Melansir Kompas.com, laporan kasus harian virus corona di Jakarta beberapa kali telah menyentuh angka 1.000.

Ini adalah jumlah yang sangat besar untuk sebuah kasus di sebuah kota.

Selain Jakarta, Anies menyebutkan Sumatera Barat menjadi provinsi lain yang perlu diperhatikan lebih banyak lagi.

"Di Indonesia hanya ada dua provinsi yang (jumlah testing) melampaui angka WHO, yakni Jakarta dan Sumatera Barat."

Baca Juga: Diam-diam Pacaran dengan Chelsea Islan Selama 1 Tahun, Bastian Steel Bongkar Alasan Putus Tepat di Hari Ulang Tahun Sang Aktris

"Jakarta sekarang mengkhawatirkan," tegas Anies.

"Dalam tiga minggu terakhir, angka (penambahan kasus positif harian) naik terus, artinya apa? Kita mendeteksi banyak, penularan juga terjadi angkanya banyak," lanjutnya, Jumat (4/9/2020), dikutip dari Kompas.com.

Menurut Anies, angka penularan Covid-19 di Jakarta berbanding lurus dengan jumlah testing yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Saat ini Pemprov DKI telah melakukan testing lima kali lebih tinggi dari batas ideal yang ditentukan oleh WHO, klaim Anies.

Baca Juga: Curiga Bakal Ada Parade Militer Besar-besaran, Korea Utara Kepergok Laksanakan Uji Coba Rudal Balistik Mengerikan dari Kapal Selam, Foto Satelit Jadi Bukti Persiapan Kim Jong Un untuk Pamer Senjata

Anies tak lelah mengimbau agar masyarakat patud dan disiplin dengan protokol kesehatan 3M.

Yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sesering mungkin.

Sebagai pemangku kebijakan, Pemprov DKI Jakarta mengerjakan 3T, yakni testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan).

Hal itu juga diterapkan di seluruh wilayah di Nusantara.

Baca Juga: Namanya Tenggelam dari Dunia Hiburan, Pesinetron Ini Keceplosan Sebut Luna Maya Bintang Bokep Saat di Depan Kamera, Tak Terima Disamakan dengan Mantan Ariel NOAH

Kasus di Ibu Kota mengundang perhatian epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono.

Miko Wahyono menyampaikan kekhawatirannya, bahwa peningkatan kasus yang kian marak di Jakarta mengindikasikan masih banyaknya kasus infeksi yang hingga kini belum terdeteksi.

"DKI Jakarta ini sedang melakukan tes sebanyak-banyaknya. Nah, dengan tes itu, banyak kasus terdeteksi. Itu kan berarti masih banyak kasus yang belum terdeteksi," katanya, Jumat (4/9).

Miko menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan isolasi sebaik mungkin, demi mencegah meluasnya sebaran virus covid-19.

Baca Juga: Gagal Bersanding dengan Richard Kyle, Jessica Iskandar Bongkar Perselingkuhannya Sendiri pada Sosok Ini: Masa Lalu Nggak Bisa Diperbaiki

Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Anies Baswedan dan jajarannya yang memilih untuk mengisolasi seluruh pasien di gedung pemerintah.

Baik yang bergejala berat, ringan, atau bahkan tanpa gejala.

"Jadi dengan mengisolasi ke gedung pemerintah, upaya penyebaran di tetangganya akan terhindar," kata dia.

Miko menyoroti peningkatan kasus belakangan diakibatkan karena libur panjang dan kebijakan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang masih belum berhasil.

Baca Juga: Sebelum Ditangkap Karena Dugaan Kasus Narkoba, Reza Artamevia Asyik Joget Bareng Sosok Ini, Ngaku Dihasut Sahabat: Lumayan untuk Pemula

Ia berharap pemprov DKI melakukan perbaikan aturan PSBB dengan menutup tempat-tempat non-esensial.

"PSBB harus diperbaiki, jangan transisi. Dibatasi saja, namanya juga pembatasan sosial. Kalau bisa tempat wisatanya tutup dulu, bioskop tutup dulu," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Corona di Jakarta Mengerikan, Anies Baswedan: Jumlah Testing Lebih Tinggi dari Batas Ideal WHO, Ini Mengkhawatirkan.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Sosok.id