Sebut Butuh Uang Bermilyar-milyar untuk Calonkan Diri Jadi Kepala Daerah, Curhatan Bupati Jember Tuai Respons Keras, DPP PDI-P: Tunjukkan Pada Kami!

Selasa, 08 September 2020 | 18:13
Tribunnews.com

Bupati Jember Faida

GridHot.ID - Video Bupati Jember, Faida, yang menyebut butuh miliaran rupiah untuk mendapatkan rekomendasi partai politik untuk maju pada Pilkada 2020 viral di media sosial.

Video tersebut juga tersebar di aplikasi pesan instan WhatsApp.

Video tersebut diambil saat Faida menjadi pembicara di webinar yang dilaksanakan oleh Lembaga Riset Sosial Politik Cakra Wikara Indoensia pada 25 Agustus 2020.

Baca Juga: Langgar Imbauan Mendagri, Bapaslon Pemimpin Kabupaten Klaten Ini Diarak 30 Andong dan Bendi, Netizen: Sanksinya Apa Ya?

"Kalau dalam pilkada itu mencari rekomendasi saja perlu uang bermiliar-miliar, sementara gaji bupati semua orang tau, rata-rata Rp 6 juta, kalau ada insentif dan lain-lainnya," kata Faida dikutip dari video tersebut.

Faida mengatakan, biaya yang sebesar itu membuat seorang kepala daerah sulit menjadi pemimpin yang tegak lurus.

"Dengan biaya puluhan miliar, saya pastikan sulit untuk menjadi pemimpin yang tegak lurus, apabila mengawali pencalonan pilkada dengan cara yang kurang terhormat, membeli kesempatan,” kata Faida.

Baca Juga: Maju Pilkada Karawang, Adly Fairuz Mengelak Disebut Cucu Ma'ruf Amin, Kenapa?

Pernyataan itu disampaikan Faida saat menjadi pembicara dalam kegiatan webinar yang digelar lembaga riset sosial politik Cakra Wikara Indonesia pada 25 Agustus 2020.

Diskusi publik tersebut bertema perempuan sebagai kepala daerah: Pola kepemimpinan dan kebijakan.

Pembicara lain dalam webinar itu adalah Bupati Karawang Cellica Nurraachdiana dan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko serta Dosen FISIP UI Nur Iman Subono.

Saat dikonfirmasi, Faida mengaku tak berniat menyinggung siapapun dengan pernyataan itu.

“Saya menyampaikan itu tidak untuk menyinggung siapa-siapa, tapi sebagai pengalaman pribadi,” Kata Faida usai pendaftaran calon kepala daerah di KPU Jember, Minggu (6/9/2020).

Baca Juga: Bakal Bertarung di Pilkada Karawang, Identitas Adly Fairuz yang Disebut-sebut Cucu Ma'ruf Amin Dibongkar, Jubir Wapres: Itu Tidak Pas, Tidak Ada Hubungan

Menurutnya, pernyataan itu merupakan pengalaman dan pandangan pribadi untuk berjuang menjadi pemimpin yang tegak lurus.

Bupati Jember Faida dimakzulkan DPRD

“Itu murni pandangan pribadi saya, orang boleh menyetujui dan boleh mengkritisi,” tutur dia.

Respon keras partai politik

Pernyataan Faida mendapatkan respons keras dari partai politik di Jember.

Baca Juga: Siap Maju Pilkada Karawang, Cucu Maruf Amin Tak Terima Dianggap Aji Mumpung Ada Kakeknya yang Miliki Jabatan Super Mentereng: dengan atau Tanpa Bantuan Abah...

Sebab, Faida diusung sejumlah partai politik saat maju di Pilkada 2015.

Faida yang saat itu didampingi Abdul Muqit Arief diusung PDI-Perjuangan, Nasdem, dan Hanura.

“Tahun 2015 lalu, Faida datang ke kantor untuk mendaftar sebagai calon bupati,” kata Tabroni, mantan Ketua DPC PDI Perjuangan yang mengusung Faida-Muqiet pada Pilkada 2015, di DPC PDI-P Jember, Minggu malam.

Saat itu, PDI-P menerima pendaftaran Faida yang berpasangan dengan Muqit.

Ia mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPD PDI-P Jawa Timur dan DPP PDI-P.

Baca Juga: Tukang Jahit dan Ketua RW Siap Lawan Gibran di Pilkada Solo, Refly Harun Curiga Ada Konspirasi: Jangan-jangan Penyelenggara Pemilu Sengaja Meloloskan Agar Gibran Tidak Melawan Kotak Kosong

“Dalam proses tersebut tidak ada uang satu rupiah pun yang dikeluarkan Faida agar rekomendasi turun pada dia,” tegas Tabroni.

Tabroni menilai, Faida melakukan kebohongan publik.

Sebab, saat mendapatkan rekomendasi, Faida menyatakan langsung dalam kegiatan Rakercabsus PDI-P bahwa tidak ada mahar.

Baca Juga: Detik-detik Jelang Pilkada Solo, Gibran Buka Suara Soal Kabar yang Menyinggung Dirinya Bakal Lawan Kotak Kosong: Ada Independen yang Lagi Berjuang, Jangan Diplesetkan

“Kalau dia mengatakan butuh uang bermiliaran, kami PDI-P pada tahun 2015 mengeluarkan rekomendasi tanpa ada mahar satu rupiah pun,” jelas anggota DPRD ini.

Menurut Tabroni, anggota DPRD di Jember dan Jawa Timur justru memberi bantuan dana untuk mendukung kampanye Faida.

Bahkan, DPP PDI-P juga memberikan dana kepada DPC PDI-P Jember untuk memenangkan pasangan Faida-Muqit.

Tabroni menilai pernyataan Faida tidak sesuai dengan kenyataan.

Untuk itu, dia meminta tuduhan tersebut dibuktikan.

Baca Juga: Ngebet Jadi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Masih Menanti Saingan di Pertandingan Pilkada 2020, Ternyata Segini Gajinya Jika Terpilih

“Tunjukkan pada kami, kepada siapa dia mengeluarkan uang,” tegas dia.

Ketua DPD Nasdem Jember Marzuki juga menyampaikan hal serupa.

Ia menegaskan, pernyataan Faida yang mengeluarkan uang untuk mendapatkan rekomendasi tak benar.

Baca Juga: Elektabilitasnya Kalahkah 7 Bakal Calon Wakil Wali Kota Medan, Kerabat Menko Luhut Ini Geram Tak Diusung Partai Gerindra Dampingi Bobby Nasution: Saya Menaruh Harapan Besar pada Pak Prabowo

Faida, kata dia, juga pernah menyatakan tak ada mahar dalam pencalonnya pada 2015.

“2015 di pernyataan Faida ada, Nasdem sama PDIP tanpa mahar,” kata Marzuki di KPU Jember, Jumat (4/9/2020).

Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul Curhatan Bupati Jember Agar Bisa Calonkan Diri Jadi Kepala Daerah: Dalam Pilkada Untuk Cari Rekomendasi Perlu Uang Bermiliar-miliar! (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Sosok.id