Find Us On Social Media :

Disebut Tengah Diburu Karena Langgar UU ITE, Perekam Video Tank Seruduk Gerobak dan Sepeda Motor Bisa Lega, Kapendam III/Siliwangi Angkat Bicara: Informasi Itu Tidak Benar

Tank Tabrak Gerobak dan 4 Sepeda Motor, Video Viral di Medsos

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Pada Kamis (10/9/2020) kemarin, sebuah video beredar di media sosial.

Video tersebut memperlihatkan sebuah kendaraan lapis baja yang menabrak gerobak gorengan dan sejumlah kendaraan bermotor.

Diberitakan GridHot sebelumnya, insiden tank baja hilang kendali tersebut terjadi di Jalan Raya Rajamandala, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: Viral, Hilang Kendali Saat Berbelok, Begini Detik-detik Tank Tabrak Gerobak Gorengan Hingga Tersisa Puing-puing

Disebutkan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Kamis (10/9/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.

Dalam video berdurasi 19 detik yang diunggah, menunjukkan terdapat dua buah tank yang keluar dari arah Saguling menuju Jalan Raya Rajamandala.

Tank pertama yang memimpin di depan tampak berhasil berbelok dengan mulus.

Baca Juga: Bak Main Game Virtual, Israel Pamerkan Latihan Perang dengan Teknologi Canggih, Tak Perlu Repot-repot Boyong Senjata Lapis Baja ke Lapangan

Lain hal dengan tank pertama, tank kedua justru hilang kendali saat berbelok.

Oleh karenanya, tank AMX-13 itu menerjang sebuah gerobak penjual gorengan dan sejumlah sepeda motor yang terparkir.

Tak lama sejak video tersebut diunggah dan menjadi ramai, beredar kabar bahwa perekam dan penyebar video tersebut tengah dicari.

Melansir akun Twitter @mahasiswaYuJIEM, terdapat unggahan di status WhatsApp yang meminta untuk menghapus video tersebut.

"Mantemen yang update video Tank TNI di depan KBIP punten hapus yaa.. Lagi dicari nih sumber videonyaaaa...

Baca Juga: Baru Tunjukkan Taringnya Dalam Persaingan Produksi Alutsista, Kalashnikov Group Dalam Debutnya Mampu Ciptakan 'Rudal Berpemandu' Canggih, Berikut Kehebatannya

Melanggar UU ITE MONGGO..

Haturnuhun (emoji)

Info: Langsung dari Danton Kav 4 Bandung nih," tulis status WhatsApp tersebut.

 

Sementara itu, dilansir Gridhot dari Antara, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III/Siliwangi Kolonel Infanteri F.X. Sri Wellyanto Kasih menegaskan bahwa tidak benar bila penyebar video tank yang menabrak motor dan gerobak di Cipatat kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, akan diburu dan dilaporkan karena dianggap melanggar UU ITE.

Baca Juga: Kebengisan Dibalik Senyum Manisnya di Persidangan Viral, Terbongkar Fakta Soal Rencana Isabella Guzman Bakal Habisi Ibu Kandungnya, Gadis 18 Tahun Itu Sempat Tuliskan Pesan Mengerikan Ini "Informasi itu tidak benar," kata Wellyanto ketika dikonfirmasi dari Jakarta, Jumat.

Menurut dia, persoalan itu telah diselesaikan oleh Batalyon Kavaleri 4/Tank Kodam III/Siliwangi dengan pemilik kendaraan dan pemilik gerobak.

 

"Danyon Kavaleri 4 siap mengganti kerugian sekitar Rp15,4 juta untuk semua kendaraan dan gerobak yang mengalami kerusakan akibat ditabrak tank," ucapnya. Hasil musyawarah dengan pihak korban, Danyonkav 4/Tank mengganti seluruh kerugian tersebut, di antaranya 4 unit sepeda motor dan satu buah gerobak yang langsung di serahkan oleh Danyonkav 4/Tank Letkol Kav Embi Triono, di serahkan di Klinik Bakti Indonesia Power, Rajamandala Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: Terlanjur Viral Sampai Bisa Picu Perang, Video Tentara China Baku Hantam dengan India di Perbatasan Nyatanya Bukan Rekaman Baru, Analis Militer: Ini Cara Beijing Tunjukkan ke Warganya Siapa yang Mulai Duluan Wellyanto mengungkapkan, kecelakaan kendaraan tempur itu terjadi pada Kamis (10/9/2020) di pertigaan pasar Rajamandala atau jalan raya Cipatat Kabupaten Bandung Barat, pada pukul 11.00 WIB. "Batalyon Kavaleri sedang melaksanakan latihan Uji Siap Tempur Tingkat Kompi, pada saat melintas di pertigaan mendapatkan kecelakaan menabrak empat buah motor dan satu gerobak penjual tahu," ujarnya menjelaskan. Pangdam III/Slw Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, tambah Kapendam, langsung memerintahkan Danpomdam III/Slw untuk segera melakukan penyidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca Juga: Nota Binatu Masih di Tangannya, Wanita Ini Mencak-mencak Kehilangan 8Kg Baju Miliknya: Saya Ga Bisa Ambil Karena Pandemi Jadi Saya yang Salah? "Tim sedang turun. Kita masih menunggu proses penyelidikan dari pihak POM. Apakah itu human error atau masalah teknis," kata Kapendam Siliwangi. (*)