Para Bintangnya Positif Corona, Industri Film Panas Jepang Nyatanya Tetap Hidup Meski Dihantam Wabah, Direktur Perusahaan Ungkap Cara Mereka Beradaptasi

Rabu, 16 September 2020 | 09:13
Surya/ Doni Prasetyo

(Ilustrasi) Kerumunan anak muda dan bapak bapak di warung warung, semua melihat video yang dipasang di grup Facebook Berita Magetan. Meski pemain film porno bukan orang Indonesia, tapi konten porno di grup FB Berita Magetan itu cukup menggegerkan.

Gridhot.ID - Wabah corona membuat semuanya harus menjalani kehidupan baru agar tetap lancar beraktivitas.

Bisnis-bisnis dunia juga mulai merubah segala macam strategi demi bisa bertahan di tengah wabah.

Bahka Industri film p*rn*pun kena imbasnya.

Dilaporkan proses pembuatan film jadi terganggu akibat pandemi.

Baca Juga: Dendam 4 Hari Pesanannya Tak Kunjung Tiba, Pelanggan di Makassar Nekat Tikam Pengantar Air Galon, Pelaku Ngaku-ngaku Wartawan Saat Akan Ditangkap

Industri film porno (AV) di Jepang harus putar-putar otak untuk beradaptasi, setelah diketahui bintang mereka positif virus corona.

Sejak merebak pada awal 2020, pemerintah di seluruh dunia sudah menyerukan kepada warganya untuk menjauhi "kontak dekat" demi menekan infeksi.

Namun, hal itu jelas tidak berlaku di industri film dewasa, terutama di "Negeri Sakura", yang jelas membutuhkan interaksi fisik.

Semua berubah ketika muncul kabar bahwa ada empat bintangp*rn* Jepang yang terjangkit virus corona, sehingga AV pun harus beradaptasi dengan protokol yang ada.

Baca Juga: Hendak Pimpin Rapat Paripurna, Ketua DPRD DIY Alami Insiden Tali Lift Putus, Wakil Ketua Dewan Singgung Soal Standarisasi

Salah satu aktor, berusia sekitar 30-an, awalnya membantah bahwa dia positif. "Kabar itu tidak benar," kata dia kepada majalah mingguan Flash.

Tetapi, Organisasi Etik dan HAM AV kemudian membenarkan bahwa keempatnya positif, seraya menjelaskan mereka bukan bagian dari organisasi. "Mereka terinfeksi dari kasus berbeda," kata juru bicara organisasi.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa infeksi itu bukan dikarenakan oleh "klaster" di industri film p*rn*.

Syuting yang ada ditunda

Baca Juga: Tetangga Curiga Karena Anaknya Menangis Semalaman, Seorang Ibu Ditemukan Tewas di Samping Anaknya, Bau Busuk Langsung Menusuk Hidung Saat Pintu Indekos Dibuka

Dilansir Tokyo Reporter Selasa (15/9/2020), ketika si aktor positif, mereka langsung menghubungi perusahaan tempat mereka bekerja.

Sumber dari industri itu mengungkapkan, tes usab (swab) langsung digelar baik untuk para pemeran hingga kru yang bertugas.

Dampaknya, syuting yang seharusnya tengah berlangsung dilaporkan harus ditangguhkan sampai semua staf dan bintangp*rn* dinyatakan negatif.

Miko Kawai, Direktur Organisasi Etik dan HAM AV menerangkan, pihaknya bisa beradaptasi dengan protokol pencegahan Covid-19. Sebab, mereka selama ini sudah terbiasa dengan langkah-langkah untuk mencegah penyakit menular seksual ketika melakukan syuting.

Baca Juga: Bongkar Sendiri Status Hubungannya dengan Ayu Ting Ting di Layar Kaca, Raffi Ahmad Buat Nagita Slavina Geram: Udah Ah, Kata Raffi Itu Keluarganya!

Sorotan publik

Sumber lain dari industri AV kepada media Jepang lain, Shukan Post, mengatakan, mereka harus memerhatikan tiap kebijakan karena masa depan industri ini dipertaruhkan.

"Industri AV ini disorot publik dengan tajam. Jadi jika sampai terjadi klaster, maka keberlangsungannya bisa terancam," jelasnya.

Dia juga menuturkan sejak wabah Covid-19 menjalar, ada aktris yang sampai memutuskan pensiun karena yang bersangkutan takut terpapar.

Baca Juga: Heboh Pacar Al Ghazali Tak Tahu Sendok Saat Masak, Maia Estianty Pasang Badan Bela Alyssa Daguise, Istri Irwan Mussry: Tahunya Spoon!

Akibatnya, awak film pun dilaporkan mulai menerima pemotongan gaji. "Jadi, semua yang terlibat harus sangat berhati-hati," kata dia.

Lebih lanjut, sumber tersebut juga menyatakan bahwa mereka mulai melaksanakan syuting dengan menghindari kontak fisik demi menghindari penularan.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Begini cara industri film porno Jepang adaptasi dari virus corona.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan