Gridhot.ID - China dan Taiwan sedang dalam konflik yang panas.
Belakangan tersebar isu bahwa China siap menyerbu Taiwan.
PLA Army, PLA Air Force dan PLA Navy telah dipersiapkan tinggal menunggu perintah dari Xi Jinping.
Hanya Amerika Serikat (AS) yang bisa menghentikan serangan China ke Taiwan.
Hubungan China dengan Taiwan kian memanas akhir-akhir ini setelah kunjungan dua pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) ke pulau demokrasi tersebut.
Kunjungan itu memicu kemarahan China yang menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya.
Pemimpin redaksiGlobal Times,Hu Xijin, media yang didukung pemerintah China, mengatakan, pemerintah China tengah bersiap menginvasi Taiwan karena ulah pemimpin Taiwan sendiri.
Hu mengatakan, prediksi itu malah muncul di AS. Karena itu ada hal buruk yang telah dilakukan pihak berwenang Taiwan yang dapat memicu China menginvasi pulau tersebut. Hal ini sejalan dengan perkiraan mantan pejabat AS yang memprediksi China menyerang Taiwan pada saat pemilu AS dilakukan.
"Hal buruk apa yang telah dilakukan pihak berwenang Taiwan sehingga lebih dari satu mantan pejabat AS memperkirakan PLA akan menyerang Taiwan pada minggu 3 November ketika pemilihan presiden AS diadakan? Tsai Ing-wen harus merenungkan dirinya sendiri, atau dia akan menjadi "presiden" Taiwan yang digulingkan oleh PLA," tulis Hu dalam twitternya, Senin (21/9).
Hal itu dikatakan Hu, merespons tulis opini yang dirilis media AS,The Hillberjudul" The US election could be a danger for Taiwan, an opportunity for China".
Dalam tulisan ini disebutkan momen yang paling baik bagi China menyerang Taiwan adalah pada 3 November 2020 saat pemilihan umum di AS digelar.
Sebab saat ini, AS tengah memasuki krisis suksesi dan kemungkinan kecil melakukani intervensi dalam konflik kekuatan besar di luar AS. Apalagi permusuhan AS dengan China saat ini lebih banyak bertujuan untuk mendulang suara pada pemilu kali ini.
MengutipReuters, beberapa pesawat tempur China terbang melintasi garis tengah Selat Taiwan dan masuk ke zona identifikasi pertahanan Taiwan.