Pengerahan pasukan untuk tujuan penyelidikan itu bahkan sampai ke tingkat kecamatan di seluruh Korea Utara.
Dilansir Daily Express (19/9/2020), sumber itu menuturkan ada oknum yang menjual buku bergambar tiga pemimpin tertinggi dalam keadaan rusak.
Sumber yang merupakan pejabat internal itu mengatakan, Pyongyang bakal memberi hukuman tegas bagi pelakunya karena dianggap sudah menghina pemimpin mereka.
"Perintah secara nasional itu dimaksudkan agar tidak ada lagi yang coba-coba menjualnya dalam bentuk guntingan," kata dia.
Pendistribusian buku tersebut kini langsung diawasi oleh pemerintah pusat.
Hal itu agaknya membuat banyak pejabat tingkat bawah menjadi gugup.