Find Us On Social Media :

Dua Kali Jadi Dampingi Orang Nomor Satu di Indonesia Pimpin Negara, Jusuf Kalla Bongkar Habis Sosok SBY dan Jokowi di Balik Layar: Rapatnya Satu Minggu Bisa 5 Kali

Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla

Gridhot.ID - Jika melihat pemerintahan sekarang, yang paling tahu apa yang ada di balik layar tentu sosok yang satu ini.

Jusuf Kalla memang telah menjadi orang nomor dua di Indonesia bahkan sebanyak dua kali.

Pernah menjabat sebagai wakil presiden, Jusuf Kalla ungkap beda karakter kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) dengan Jokowi.

Utamanya soal bagaimana dua pemimpin negara in mengambil keputusan untuk selesaikan masalah.

Jusuf Kalla sendiri tak mengklaim mana yang terbaik diantara keduanya.

Meski pernah menjadi wakil keduanya, Jusuf Kalla hanya memaparkan karakter SBY dan Jokowi dalam mengambil keputusan untuk selesaikan masalah.

Baca Juga: Bapaknya Berjuluk Crazy Rich Tanah Air, Begini Gaya Hidup Jeje Soekarno yang Serba Mewah Bak Konglomerat Muda

Menurut Jusuf Kalla dari di antara mereka bisa mengambil keputusan lebih cepat.

Pernyataan Jusuf Kalla terungkap ketika ditanya oleh Helmy Yahya.

Kepada Helmy Yahya, Jusuf Kalla menceritakan perjalanan karir politiknya.

"yang saya baca bapak berbisnis luar biasa, tapi politik tetap ya pak," kata Helmy Yahya ke Jusuf Kalla dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Helmy Yahya Bicara.

Jusuf Kalla bercerita perjalanan politiknya berawal ketika diminta mewakili daerahnya untuk menjadi anggota DPR.

Baca Juga: Jauh-jauh Datang ke Jakarta, Ayah Kandung Betrand Kaget Lihat Gaya Hidup Putranya Usai Diasuh Ruben Onsu, Ferdy Peto: Hidup Kayak Begini Mati Besok

"politik waktu zaman dulu saya hanya anggota DPR, jadi politiknya sambil lalu sebenarnya,

mewakili daerah," kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla mulai aktif berpolitik ketika ditunjuk menjadi menteri oleh Gus Dur.

"saya aktif betul di politik waktu Menteri Perindag 1999," kata Jusuf Kalla.

"zaman Gus Dur ya pak, abis itu disuruh mundur, ada apa tuh pak ?" tanya Helmy Yahya.

Baca Juga: Natuna Terus-terusan di Provokasi China, Indonesia Bakal Kalah Telak Jika Nekat Coba Hadapi Tiongkok, Harus Pakai Taktik Ini Sebagai Solusi

Menurut Jusuf Kalla saat itu ia dipecat oleh Gus Dur.

"biasa lah zaman dulu 20 menteri disuruh mundur atau dipecat,

saya termasuk bagian yang keempat,

Gus Dur suka begitu, ada saja alasannya, ya kita berhenti aja," kata Jusuf Kalla.

"Nothing to lose ya pak, balik lagi ke bisnis," timpal Helmy Yahya.

Setelah itu, kata JK, ia kembali ditunjuk menjadi menteri oleh Megawati.

"kemudian ibu Mega panggil lagi jadi Menkokesra, naik satu tingkat," kata Jusuf Kalla.

"jadilah pak JK Menkokesra,

terus melanjutkan perjuangan politiknya jadi Wakil Presiden bersama Pak SBY,

Pak kalau memilih dua kali jadi Wakil Presiden lebih enak zaman Pak SBY atau Pak Jokowi ?" tanya Helmy Yahya ke Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla mengatakan sebenarnya sama saja, namun hanya beda kepemimpinan.

Baca Juga: Gugurkan Dua Prajurit Terbaik Bangsa, KKB Papua di Intan Jaya Buat Anggota Komisi I DPR Emosi Bukan Kepalang, Jenderal Andika Perkasa Diminta Turun Langsung Tuntaskan Apa yang Terjadi

"ya sama lah, cuma beda kepemimpinan," kata Jusuf Kalla.

"gayanya beda ?" tanya Helmy Yahya.

Jusuf Kalla bercerita sewaktu zaman SBY semua maslaah ekonomi diserahkan padanya.

"kalau zaman Pak SBY semua masalah ekonomi diserahkan ke saya," kata JK.

Sementara saat jadi Wakil Presiden Jokowi, kata Jusuf Kalla, semua persoalan dirapatkan.

Baca Juga: Indonesia Ikut Siaga Penuh, China Nekay Kirim Pesawat Tempur ke Taiwan, Padahal Amerika dan Eropa Sudah Beri Peringatan

" kalau zaman Jokowi semua soal dirapatkan," kata Jusuf Kalla.

"oh," timpal Helmy Yahya.

"Semua soal," tekan Jusuf Kalla.

Sehingga menurut Jusuf Kalla, dalam satu minggu Jokowi bisa menggelar rapat sampai 5 kali.

"jadi rapatnya bisa satu minggu bisa 4 5 kali," kata Jusuf Kalla.

Baca Juga: Peringatan Darurat untuk 'Naga Kecil Asia', China Siapkan Matang-matang PLA Army Serbu Taiwan, 3 November 2020 Jadi Pilihan Waktunya

"senang sekali rapat Pak Jokowi," timpal Helmy Yahya.

Jusuf Kalla mengatakan gaya Jokowi memang demikian.

JK berujar zaman Jokowi semua keputusan diambil bersama.

"begitu gayanya, keputusan diambil bersama," kata Jusuf Kalla.

"tapi artinya apa di zaman pak SBY ?" tanya Hel,y Yahya.

Baca Juga: Vladimir Putin Sampai Turunkan Pasukan Militer Bersenjata Berat, Pria yang Ngaku-ngaku Reinkarnasi Yesus Ini Pimpinan Sekte di Rusia, Tak Disangka Kejahatan Ini Tersimpan di Balik Gubuk Kayunya

Jusuf Kalla mengatakan zaman SBY lebih ringkas karena keputusan diambil dengan cepat.

"lebih ringkas, lebih terarah lebih cepat kita ambil keputusan," kata Jusuf Kalla.

"makanya bapak bilang lebih cepat lebih baik yah," kata Helmy Yahya.

"ya begitu," timpal Jusuf Kalla ke Helmy Yahya.

Artikel ini telah tayang di Gridhype dengan judul Beberkan Beda Gaya Kepemimpinan Jokowi dan SBY, Jusuf Kalla Sebut Ada yang Ringkas Adapula yang Semua Hal Dirapatkan: Satu Minggu Bisa 4-5 Kali.

(*)